Galeri Seni Manchester memutuskan untuk menurunkan lukisan itu menyusul kritik berkaitan dengan kampanye
#MeToo yang viral beberapa waktu terakhir.
Sebagai informasi, kampanye
#MeToo adalah kata yang digunakan pada media sosial untuk membantu menunjukkan prevalensi penyerangan seksual dan pelecehan yang meluas, terutama di tempat kerja. Kampanye ini menyebar segera setelah pengumuman umum tuduhan pelanggaran seksual terhadap Harvey Weinstein Oktober tahun lalu.
"Galeri-galeri yang ada di dunia yang penuh dengan isu gender, ras, seksualitas dan kelas yang saling terkait yang mempengaruhi kita semua. Bagaimana karya seni bisa berbicara dengan cara yang lebih kontemporer dan relevan?" begitu keterangan yang dirilis pihak galari.
Lukisan karya John William Waterhouse tahun 1896 itu menggambarkan sebuah adegan dari Mitologi Yunani di mana Nomia, seorang nimfa air, memberi Hylas, salah satu sahabat Heracles, ke makamnya yang berair. Tujuh makhluk mitos dalam lukisan semuanya ditunjukkan sebagai wanita telanjang.
Lukisan itu sebelumnya digantung di sebuah ruangan bernama "In Pursuit of Beauty," yang menampilkan lukisan wanita cantik, beberapa di antaranya diwakili tanpa pakaian apapun.
"Galeri ini menyajikan tubuh wanita sebagai 'bentuk dekoratif pasif' atau 'femme fatale'. Mari menantang fantasinya Victoria ini!" kata pihak galeri dalam pernyataan yang sama.
Namun kurator galeri seni kontemporer itu Clare Gannaway, mengatakan bahwa tujuan untuk menghapus lukisan itu adalah untuk menghindari perdebatan, dan bukan untuk menyensor. Dia mengatakan, bagaimanapun, bahwa keputusan untuk menghapus lukisan itu juga dipengaruhi oleh gerakan
#MeToo.
"Itu bukan tentang menyangkal adanya karya seni tertentu," kata Gannaway seperti dimuat
Russia Today.
"Bukan hanya tentang lukisan itu, tapi keseluruhan konteks galeri," tambahnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: