Pengumuman tersebut disampaikan pada Rabu (31/1) di saat yang bersamaan dengan desakan Brussel agar Amerika Serikat tidak melakukan upaya sendiri untuk membuat perdamaian antara Israel dan Palestina.
Uni Eropa memperingatkan bahwa melakukan hal itu akan berakhir dengan kegagalan.
"Setiap kerangka kerja untuk negosiasi harus multilateral dan harus melibatkan semua pemain, semua mitra yang penting untuk proses ini. Proses tanpa satu atau yang lain tidak akan berhasil, tidak akan realistis," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini seperti dimuat
Al Jazeera.
"Tidak ada apa-apa tanpa Amerika Serikat, tidak ada apa-apa dengan Amerika Serikat saja," sambung Mogherini.
Komentarnya disampaikan pada sebuah pertemuan darurat sebuah komite internasional yang mengkoordinasikan bantuan pembangunan Palestina. Para menteri pemerintah dari Israel dan Mesir, serta perdana menteri Palestina dan seorang pejabat senior Amerika Serikat menghadiri perundingan tersebut.
Pertemuan tersebut merupakan yang pertama dari jenisnya sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, melanggar sebuah konsensus internasional bahwa status kota suci tersebut harus dipecahkan dalam perundingan antara Israel dan Palestina.
Ketika perundingan dimulai, Uni Eropa mengumumkan paket pendanaan, termasuk dukungan substansial di Yerusalem Timur, dimana Palestina berharap dapat menjadikannya ibukota masa depannya.
[mel]
BERITA TERKAIT: