Separatis Yaman Hampir Kuasai Penuh Aden, Perdana Menteri Bersembunyi Di Istana

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 31 Januari 2018, 11:21 WIB
Separatis Yaman Hampir Kuasai Penuh Aden, Perdana Menteri Bersembunyi Di Istana
Yaman/Net
rmol news logo Separatis Yaman dikabarkan telah menguasai hampir seluruh kota pelabuhan selatan Aden setelah beberapa hari berkelahi dengan pasukan pemerintah pekan ini.

Kelompok separatis Pasukan Perlawanan Selatan (SRF), sayap bersenjata Dewan Transisi Selatan (STC) yang merupakan sebuah gerakan politik yang menuntut pemisahan diri untuk Yaman selatan itu juga dilaporkan telah merebut pangkalan militer Aden meskipun ada sebuah gencatan senjata yang ditengahi oleh mitra koalisi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) beberapa jam sebelumnya.

Dimuat BBC, akibat hal tersebut, Perdana Menteri Ahmed bin Daghar dan anggota kabinetnya diyakini bersembunyi di dalam istana kepresidenan di Aden.

Diketahui bahwa pemerintah Yaman yang diakui secara internasional pindah ke Aden pada tahun 2015, ketika Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi dan kabinetnya terpaksa melarikan diri dari ibu kota, Sanaa pasca serangan dari kelompok Houthi.

Serangan Houthi di Sanaa tersebut mendorong koalisi multinasional yang dipimpin oleh Saudi untuk meluncurkan sebuah kampanye militer untuk mengalahkan pemberontak tersebut. Sejak saat itu, lebih dari 9.245 orang telah terbunuh dan 3 juta orang mengungsi.  [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA