Hal itu terungkap dalam data terbaru yang dirilis oleh Bloomberg awal pekan ini.
Mengutip data dari Real Capital Analytics dan Cushman & Wakefield di Bloomberg, ini adalah pertama kalinya sejak 2012 Singapura berhasil mengalahkan China di sektor tersebut.
Secara global, Singapura adalah investor terbesar ketiga di properti komersial Amerika Serikat, setelah Kanada dan Prancis.
Pada 2017, perusahaan Singapura menginvestasikan 9,5 miliar dolar AS di real estat Amerika Serikat. Angka itu naik dari 3,3 miliar dolar AS di tahun sebelumnya.
Sementara itu perusahaan China menginvestasikan 5,9 miliar dolar AS tahun lalu. Angka tersebut turun tajam dari 17,3 miliar dolar AS pada 2016.
Dalam laporan yang sama disebutkan bahwa merosotnya 66 persne investasi China terjadi setelah regulator negara tersebut menindak arus keluar modal.
Dana kekayaan negara Government of Singapore Investment Corporation (GIC) menyumbang hampir tiga perempat dari transaksi di kesepakatan Singapura.
Selain GIC, pembeli properti Amerika Serikat lainnya termasuk pengembang, trust investasi real estat dan perusahaan logistik.
Investasi Singapura di properti komersial secara global meningkat sekitar 40 persen menjadi 28,4 miliar dolar AS tahun lalu, mengalahkan rekor pada tahun 2015.
[mel]
BERITA TERKAIT: