Serangan Koalisi AS Renggut 6.000 Jiwa Di Irak Dan Suriah Sepanjang 2017

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 20 Januari 2018, 10:58 WIB
Serangan Koalisi AS Renggut 6.000 Jiwa Di Irak Dan Suriah Sepanjang 2017
Serangan Udara/Press TV
rmol news logo Sebuah kelompok pemantau Inggris, Airwars, menyebut bahwa sepanjang tahun 2017 lalu, ada setidaknya 6.000 warga sipil Suriah dan Irak tewas dalam serangan udara koalisi pimpinan AS.

Kelompok itu memperkirakan bahwa jumlah kematian warga sipil di kedua negara tersebut meningkat 200 persen pada tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pada tahun 2017 perang melawan ISIS pindah ke pusat-pusat perkotaan yang paling padat penduduknya yang dikendalikan oleh kelompok tersebut, dengan hasil yang mengerikan bagi warga sipil," kata Airwars dalam sebuah pernyataan pekan ini.

"Korban ini bertepatan dengan dimulainya kepresidenan Trump," sambungnya seperti dimuat Press TV

Menurut Airwars, koalisi tersebut melakukan hampir 11.573 serangan artileri dan udara, yang menunjukkan peningkatan sebesar 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lebih dari 70 persen serangan terjadi di Suriah.

Kelompok tersebut juga mencatat bahwa 766 serangan yang dilakukan tahun lalu melukai 2.443 warga sipil di kedua negara tersebut.

Angka yang dirilis itu bertentangan dengan data dari pihak militer Amerika Serikat yang menyebutkan jumlah korban tewas keseluruhan sipil dalam operasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat hanya berkisar di angka 600 orang sejak 2014.

Washington mengklaim bahwa serangan udara tersebut menargetkan militan, namun laporan di lapangan menunjukkan bahwa banyak warga sipil telah menjadi korban serangan tersebut. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA