Dia menjelaskan bahwa Amerika Serikat menghadapi ancaman yang berkembang dari kekuatan revisionis yang berbeda dengan China dan Rusia.
Ini adalah kali pertama kebijakan pertahanan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump mengumumkan strategi pertahanan.
Di masa pemerintahan Barack Obama, ancaman yang tercantum sama namun dengan prioritas yang berbeda. Dulu, kelompok militan jihad seperti Negara Islam (ISIS) atau al-Qaeda menjadi fokus tapi belakangan ini bekas lawan Perang Dingin Amerika, Rusia dan China, telah menegaskan kembali dirinya secara strategis sebagai ancaman baru.
"Kami menghadapi ancaman yang terus meningkat dari kekuatan revisionis yang berbeda dengan China dan Rusia, negara-negara yang berusaha menciptakan dunia yang sesuai dengan model otoriter mereka," kata Mattis.
Ringkasan strategi baru itu dipublikasikan di situs web departemen pertahanan.
Berbicara di Washington, Mattis juga meminta Kongres untuk mendanai militer secara memadai dan menahan diri dari pemotongan tanpa pandang bulu dan otomatis ke anggaran federal AS.
Presiden Donald Trump sendiri diketahui berusaha untuk meningkatkan belanja pertahanan sebesar 10% atau 54 miliar dolar AS dalam rencana anggaran yang diusulkan untuk tahun ini, dan berharap untuk menutup jumlah tersebut melalui pemotongan yang dalam di tempat lain, termasuk bantuan luar negeri.
[mel]
BERITA TERKAIT: