Begitu pernyataan dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres saat mengunjungi pusat bekas kelompok pemberontak FARC di Buenavista, Kolombia akhir pekan kemarin.
Kelompok gerilyawan ELN diketahui telah melakukan perundingan damai dengan pemerintah Presiden Juan Manuel Santos setahun lalu. Namun ELN melakukan serangan baru-baru dan membunuh anggota pasukan keamanan Kolombia, mengebom jaringan pipa minyak utama dan menculik kontraktor minyak setelah berakhirnya gencatan senjata 101 hari.
Menanggapi serangan baru tersebut, Santos mengingat kepala tim pemerintah di perundingan Quito untuk membahas masa depan perundingan.
"Saya mendesak akhir aksi bersenjata dan memulai kembali dialog serius dan konstruktif dengan maksud untuk memenuhi sesegera mungkin komitmen pihak-pihak tersebut untuk mencapai penyelesaian konflik melalui cara-cara politik," kata Guterres seperti dimuat
Reuters.
"Tidak ada pembenaran untuk konflik bersenjata di Kolombia untuk melanjutkan," katanya, mengulangi seruan Dewan Keamanan PBB untuk para pemberontak dan pemerintah untuk memperkuat gencatan senjata di masa depan dan menghindari kembali berperang.
[mel]
BERITA TERKAIT: