Merasa Dikhianati, Panglima Militer Pakistan Tak Akan Minta Bantuan Dana AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 13 Januari 2018, 14:06 WIB
Merasa Dikhianati, Panglima Militer Pakistan Tak Akan Minta Bantuan Dana AS
Bendera AS dan Pakistan/RT
rmol news logo Panglima militer Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa berbicara dengan Komando Utama Pusat AS Joseph Votel di telepon dan mengatakan bahwa dia merasa dikhianati setelah tindakan terbaru Amerika Serikat untuk memotong bantuan militer.

Dia menegaskan bahwa Pakistan tidak akan mencari dana lebih lanjut.

Bajwa memberikan komentar kepada Votel awal pekan ini melalui sambungan telepon. Menurut juru bicara militer Pakistan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (12/1), Pakistan diperlakukan dengan buruk oleh Amerika Serikat kendati menjalin kerjasama selama puluhan tahun.

Komentar tersebut muncul setelah pemerintahan Trump menahan hampir dua miliar dolar AS bantuan keamanan dari Pakistan karena diduga gagal mengambil "tindakan tegas" terhadap gerilyawan Taliban yang menargetkan personil AS di negara tetangga Afghanistan.

Selama panggilan tersebut, Votel mengatakan kepada Bajwa bahwa Washington prihatin dengan orang Afghanistan yang menggunakan Pakistan sebagai panggung untuk serangan terhadap AS di Afghanistan.

Bajwa menanggapi bahwa Pakistan sepenuhnya menyadari kekhawatiran yang diajukan oleh AS terkait dengan aktivitas teroris warga Afghanistan di Pakistan, dan negaranya sudah terlibat dalam beberapa operasi terhadap militan tersebut.

Namun, seperti dimuat Russia Today, kedua jenderal tersebut menemukan kesamaan dan berbicara tentang perlunya kerjasama lanjutan dalam perang melawan teror.

Bajwa meyakinkan Votel bahwa Pakistan akan terus mengikuti rencana kontra-terorisme tanpa dukungan keuangan AS. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA