Ada setidaknya 55 ribu orang yang tinggal di kamp pengungsian Rukban tersebut. Mereka menerima makanan dan barang-barang penting lainnya melalui lift crane awal pekan ini.
Penurunan bantuan terjadi setelah sebuah permintaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa di tengah kekhawatiran tentang kondisi kehidupan yang buruk di kamp darurat tersebut di mana banyak orang menderita kekurangan gizi.
Para pengungsi tersebut terjebak di sana saat Yordania menutup perbatasannya dengan Suriah menyusul serangan terhadap tentaranya di sana yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan ISIS pada bulan Juni 2016 lalu. Pemerintah Yordania khawatir ada sel ISIS menyelinap di antara para pengungsi tersebut.
Langkah tersebut menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa dan kapasitas agen kemanusiaan yang sangat terbatas untuk beroperasi di sana.
Beberapa bulan pembicaraan antara pejabat Yordania dan PBB, yang diminta untuk mempresentasikan rencana pengiriman, menyebabkan kesepakatan untuk satu kali bantuan.
Dimuat
Al Jazeera, pengiriman bantuan dibantu oleh tentara Yordania dan staf kementerian luar negeri.
Pejabat di Yordania sebelumnya mengatakan bahwa kamp Rukban tidak akan pernah menjadi tanggung jawab Yordania dan merupakan kewajiban pemeirntah Suriah.
Demi menghindari kontak langsung dengan pengungsi, pengiriman bantuan dilakukan dengan crane.
[mel]
BERITA TERKAIT: