Para pengunjuk rasa memprpotes keputusan tersebut karena dinilai sebagai bagian dari kesepakatan politik yang mentah-mentah.
Keputusan tersebut membebaskan Fujimori dari hukuman atas kejahatan hak asasi manusia dan korupsi ketika pemerintahan sayap kanannya berkuasa 1990-2000, dan dapat menentukan warisan Kuczynski dan menulis ulang aliansi politik.
Setidaknya dua menteri di kabinet Kuczynski yang menolak pengampunan tersebut mengatakan kepadanya bahwa mereka ingin mengundurkan diri.
Dua anggota parlemen partai yang berkuasa keluar dari partainya saat kelompok politiknya merencanakan langkah selanjutnya.
Kuczynski merupakan mantan bankir Wall Street menyebut bahwa keputusannya untuk meninjau medis yang menemukan Fujimori menderita "penyakit progresif, degeneratif dan tidak dapat disembuhkan".
Menyusul langkah tersebut, Fujimori dibawa ke rumah sakit dari penjara oleh ambulans untuk mengatasi masalah tekanan darah dan detak jantung yang tidak normal.
Dimuat
Reuters, pemerintah kanan kanan Kuczynski telah berulang kali menolak bahwa sebuah pengampunan untuk Fujimori adalah bagian dari negosiasi politik.
[mel]
BERITA TERKAIT: