Warga Kristen, Yahudi Dan Muslim Meriahkan Parade Natal Di Nazaret

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 25 Desember 2017, 09:24 WIB
Warga Kristen, Yahudi Dan Muslim Meriahkan Parade Natal Di Nazaret
Ilustrasi/Net
rmol news logo Ribuan orang menghadiri parade Natal tahunan di kota Nazaret Israel akhir pekan kemarin.

Kendati ada ketegangan politik pasca keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, namun hal tersebut tidak mengurangi kemeriahan parade Natal tahunan tersebut.

Ribuan orang Israel, termasuk orang Kristen Arab setempat, Muslim dan Yahudi dari masyarakat sekitar, turun ke Nazaret. Itu adalah parade tahunan ke-35 yang digelar di kota Arab terbesar di Israel tersebut.

Di pagar dekat panggung utama di mana penyanyi wanita menyanyikan lagu, poster ditempatkan dalam bahasa Arab dan Inggris yang berbunyi "Yerusalem, ibu kota Palestina" Poster yang sama diletakkan di sebuah jalan lingkar yang memasuki kota.

Mereka mengingatkan bahwa pada hari-hari setelah keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Walikota Nazaret Ali Salam telah mempertimbangkan untuk membatalkan beberapa kegiatan di kota tersebut sebagai bentuk protes atas keputusan Amerika Serikat.

Namun Pada akhirnya, parade tersebut berjalan sesuai rencana dan hanya pertunjukan musik yang dibatalkan pada 17 Desember.

Parade tersebut diselenggarakan bekerjasama dengan pemerintah kota dan kepolisian.

Pawai dimulai di makam Perawan Maria dan berlanjut di Jalan Paul VI. Walikota, tentara pramuka Kristen setempat, dan sekolah mengirim delegasi untuk berpartisipasi dalam parade tersebut.

Sebuah pernyataan dari panitia yang disisipkan di halaman Facebook setempat dan media Arab mencatat bahwa prosesi tersebut melambangkan pawai Perawan Maria dan St. Joseph dua ribu tahun yang lalu dari kota Nazareth ke kota Kelahiran Tuhan, Betlehem.

Nyanyian rohani dan kembang api dijadwalkan setelah parade. Kelompok Kristen Katolik, Anglikan, Maronit dan Ortodoks diwakili dalam parade tersebut.

Selain itu juga ratusan anak mengenakan pakaian santa dan mobil dihias dengan ornamen Natal ikut ambil bagian dalam parade.

Sebuah panggung didirikan di ujung Jalan Paul VI dekat Gereja Annunciation. Gereja besar tersebut dibangun pada tahun 1969 dan jalan yang menuju ke sana dinamai untuk mengenang perjalanan Paus Paulus VI ke Tanah Suci pada tahun 1964.

Dimuat Jerusalem Post, bagi banyak dari mereka yang menghadiri acara tersebut, perayaan tersebut lebih terasa tentang acara musiman dan budaya daripada religius. Banyak orang Yahudi Israel yang datang mengenakan topi Santa merah dan putih dan menikmati parade. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA