Korea Utara: TV Jepang Sebarkan Kebohongan Bencana Nuklir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 03 November 2017, 17:11 WIB
Korea Utara: TV Jepang Sebarkan Kebohongan Bencana Nuklir
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un/net
rmol news logo Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara bereaksi keras menanggapi pemberitaan stasiun televisi Jepang yang dianggap membuat laporan palsu tentang uji coba nuklir.
 
Kantor berita Pemerintah Korea Utara, KCNA, menyebut TV Asahi sebagai pelaku hoax bencana uji coba nuklir Korea Utara di kawasan Phunggye-ri. Bahkan, TV Asahi melaporkan bencana tersebut telah memakan korban jiwa.

"Ini jelas membuktikan bahwa orang-orang reaksioner Amerika Serikat dan orang-orang Jepang telah putus asa untuk memfitnah DPRK (nama resmi Korea Utara) secara politis dan moral, karena sekarang mereka merasa sulit untuk memeriksa pengembangan kekuatan nuklir DPRK melalui ancaman militer dan sanksi biadab," demikian KCNA.

KCNA
mengklaim bahwa Korea Utara berhasil mengembangkan kekuatan nuklir tingkat tinggi setelah memiliki bom Hidrogen, dengan usaha dan teknologinya sendiri. Kapanpun DPRK bisa mengambil tindakan untuk memperkuat kemampuan bela diri terhadap kebijakan AS dan kaum reaksioner Jepang yang bermusuhan terhadapnya.

Pihak Korea Utara menyebut pemberitaan itu tidak lain sebagai sikap reaksioner Jepang, yang menempatkan rudal pencegat secara permanen dengan dalih peluncuran roket balistik oleh DPRK. Jepang bahkan memobilisasi rakyatnya untuk latihan evakuasi, sementara mereka terus menempatkan rudal interceptor "Patriot".

Dalam "serangan balik"-nya, Korea Utara juga menyindir pemerintah Jepang yang baru-baru ini direpotkan oleh kecelakaan helikoter militer milik AS di Okinawa. Tidak ada penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan itu, maupun upaya perbaikan dari pasukan AS yang berpangkalan di Pangkalan Militer Futenma.

"Laporan kontroversial tentang informasi yang keliru juga merupakan bagian dari trik reaksioner Jepang untuk mengalihkan perhatian publik ke tempat lain," lanjut KCNA.

Korea Utara menanggap, gerakan reaksioner Jepang membuat cerita fiktif tentang "ancaman dari utara" bertujuan untuk membenarkan penumpukan senjata yang sedang mereka lakukan.

"Mereka berusaha untuk mendapatkan dalih untuk mengirim "Pasukan Bela Diri" Jepang ke semenanjung Korea atas inisiatif mereka sendiri dengan membangun opini publik mengenai ancaman nuklir dari DPRK dan dengan demikian menciptakan landasan untuk mewujudkan ambisi untuk ekspansi ke luar negeri," tulis KCNA.

DPRK mewanti-wanti Jepang agar tidak sembrono menghadapi kekuatan militer mereka yang telah mencapai tahap tertinggi. Jepang harus berhenti menjadikan Korea Utara sebagai dalih penumpukan kekuatan militer dalam negeri.

"TV Asahi juga akan membayar harga yang mahal karena tindakannya yang kotor, karena kampanye mereka telah gagal," tutup pernyataan itu. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA