Wanita itu bernama Asiya Bibi. Polisi mencurigai ia mencapur zat beracun ke dalam susu untuk disajikan kepada suaminya dan keluarganya.
Polisi dalam penyelikan mengatakan bahwa wanita tersebut telah dipaksa melakukan pernikahan yang diatur pada bulan September lalu.
Pernikahan semacam itu bukanlah hal yang asing di daerah pedesaan di Pakistan. Seringkali, pernikahan paksa dengan dijodohkan justru didorong oleh anggota kelaurga.
Asiya Bibi telah berupaya melarikan diri dari rumah suaminya dan kembali ke orang tuanya, namun upayanya tersebut gagal.
Pejabat senior kepolisian Owais Ahmad menegaskan bahwa Asiya Bibi telah didakwa melakukan pembunuhan. Selain Asiya Bibi, seorang pria yang diduga sebagai kekasihnya, dan bibinya, juga telah ditangkap. Mereka diduga membantunya dalam melakukan aksi tersebut.
Akibat susu beracun itu, 15 orang tewas dan delapan lainnya berada di rumah sakit karena keracunan.
[mel]
BERITA TERKAIT: