Google Tarik Staf-stafnya Pasca Trump Resmi Batasi Masuknya Pengungsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 29 Januari 2017, 13:37 WIB
Google Tarik Staf-stafnya Pasca Trump Resmi Batasi Masuknya Pengungsi
Google/Net
rmol news logo Google menarik staf-stafnya yang merupakan warga negara Amerika Serikat yang bepergian ke luar negeri setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk membatasi masuknya untuk warga negara dari tujuh negara mayoritas Muslim.

Termasuk di antara larangan itu adalah pengungsi asal Suriah. Larangan akan berlaku sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Warga negara dari enam negara lainnya, termasuk Iran dan Irak, akan dilarang memasuki Amerika Serikat selama 90 hari

Seluruh program penerimaan pengungsi Amerika Serikat ditangguhkan selama 120 hari.

Menanggapi hal itu, seperti dikabarkan BBC, pihak Google mengaku prihatin karena langkah itu bisa menghalangi bakat besar dari Amerika Serikat.

Peraturan itu jelas akan berimbas pada Google yang merupakan perusahaan teknologi yang mempekerjakan staf ahli dari seluruh dunia dengan visa H1-B khusus.

Ada laporan bahwa pemegang "kartu hijau", yang merupakan penduduk permanen di bawah hukum AS, dicegah dari mendapatkan pada penerbangan. Namun, kartu hijau tidak secara khusus disebutkan dalam perintah eksekutif, dan status pemegang kartu hijau masih belum jelas. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA