Pengunjuk menyebut Trump sebagai sosok yang rasis dan xenophobia.
Mereka juga meminta Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk tetap menjalankan janjinya menjalankan sikap independen dalam kebijakan luar negeri dengan Washington. Caranya adalah dengan menjaga jarak dari Trump, yang mereka tuduh seksisme, rasisme dan xenophobia.
Para pengunjuk rasa juga membakar bendera Amerika Serikatdi dekat kedutaan dan menuntut diakhirinya kehadiran militer Amerika di Filipina.
Mereka juga membawa plakat bergambar Trump dan membantingnya,
Para demonstran bersikeras bahwa mereka menganggap Trump lebih mengkhawatirkan ketimbang Presiden Barack Obama karena pernyataan kebencian dan ofensif melawan imigran dan Muslim pada umumnya.
"Obama berlapis gula imperialisme, tetapi Trump telah menunjukkan di depan semacam imperialisme," salah satu pemimpin protes, Renato Reyes seperti dimuat
Associated Press. [mel]
BERITA TERKAIT: