Menurut Kementerian Pertahanan China Pekan ini, hal itu membuat hubungan bilateral rusak.
Awal bulan ini, Jepang dilaporkan telah berupa menyadap jet tempur China sebanyak 407 kali antara tanggal 1 April hingga 30 September sebagai bentuk reaksi terhadap peningkatan penerbangan militer China di dekat wilayah udara Jepang.
Angka tersebut hampir dua kali lipat jumlah penyadapan Pertahanan Angkatan Udara Jepang yang dilakukan pada pesawat China pada periode yang sama pada tahun 2015.
"Seperti pengintai frekuensi tinggi terhadap China tidak hanya mengganggu pelatihan rutin militer China, tetapi juga merusak kepentingan keamanan China," kata Kolonel Wu Qian, juru bicara China Departemen Pertahanan Nasional.
Wu menekankan bahwa jet tempur Jepang menggunakan taktik berbahaya dalam proses penyadapan tersebut.
"Pesawat milik Pasukan Pertahanan Diri Udara Jepang beralih pada radar pengendalian kebakaran atau bahkan menjatuhkan bom penanggulangan inframerah selama pertemuan dengan pesawat China," kata Wu.
Ia menyebut bahwa tindakan tersebut tidak profesional dan berbahaya.
[mel]
BERITA TERKAIT: