Kepolisian Nasional Perancis menyebut pemuda berusia 28 tahun itu sebagai "sangat berbahaya dan mungkin bersenjata".
Fotonya pun mulai beredar luas. Perawakannya agak gempal, dengan mata sayu dan jenggot pendek.
Para penyidik di Perancis menyatakan Hamed sangat mungkin berperan penting dalam serangan di Brussel dan Paris (13 November 2015). Hamed diidentifikasi berasal dari kawasan Hama, Suriah, lahir pada 1 Januari 1988.
Sebuah sumber
CNN di Perancis, yang terlibat penyelidikan dalam jaringan ISIS aktif di Prancis dan Belgia, mengatakan bahwa badan keamanan Eropa percaya Hamed terlibat secara operasional dalam serangan Brussel.
Jika demikian, kemungkinannya ada banyak. Apakah dia adalah pria yang bertugas meletakkan bom namun gagal meledak di Bandara Zaventem, atau orang kedua dalam peledakan stasiun Maelbeek. Atau, bisa juga dia terlibat serangan namun tidak hadir secara fisik di kedua lokasi.
Surat kabar Perancis,
Le Monde, melaporkan pada Jumat kemarin bahwa DNA Hamed ditemukan di apartemen Rue Max Roos, kawasan Schaerbeek. Apartemen ini adalah persinggahan terakhir para pelaku bom bunuh diri Brussel.
Penyidik kini membidik rekam jejak Hamed dalam beberapa bulan terakhir, dan kemungkinan kaitannya dengan Salah Abdeslam, pelaku serangan November 2015 di Paris yang ditangkap di Brussel pada Jumat lalu (18/3).
Hamed diperkirakan bergerak dari Suriah ke Brussel setelah sebelumnya masuk ke Eropa lewat Pulau Leors, Yunani, bersama ratusan pengungsi yang tiba dari Suriah, Irak dan tempat lainnya.
Le Monde melaporkan, Hamed tiba di Eropa sekitar bulan September 2015.
[ald]
BERITA TERKAIT: