Mengapa Obama Tak Pantas Menari Tango

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 26 Maret 2016, 08:58 WIB
Mengapa Obama Tak Pantas Menari Tango
rmol news logo Foto dan video Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menari tango di sela-sela makan malam bersama Presiden Argentina, Mauricio Macri di Centro Cultural Kirchner, Buenos Aires, Rabu (23/3), mendapat cercaan dari dalam negerinya sendiri.

Dalam jamuan makan malam itu, Presiden Obama dan Ibu Negara Michelle Obama dibujuk untuk menari tango bersama sepasang penari.

Apa yang salah? Ternyata publik di negeri Paman Sam mengaitkan video dan foto-foto Obama berdansa dengan serangan bom mematikan di Brussel, Belgia yang menewaskan sedikitnya 34 orang, yang terjadi pada Selasa (22/3).

Para kritikus menyebut sangat tak pantas Presiden AS menari-nari dalam jamuan makan mewah setelah serangan mematikan terjadi di belahan dunia lain. Mereka juga mengkritik kehadiran Obama menyaksikan pertandingan bisbol bersama keluarganya di Kuba, pada hari di mana serangan di Brussel terjadi.

"Itu adalah kesalahan besar," kata Presiden Dewan Hubungan Luar Negeri di AS, Richard Haass dalam acara televisi kabel MSNBC.

Menurutnya, tidak masalah jika Obama melanjutkan perjalanan dinasnya ke Amerika Selatan. Tetapi menjadi kesalahan besar jika Obama terekam asyik menonton pertandingan bisbol dan berdansa tango ketika dunia prihatin atas serangan bom bunuh diri ISIS di Brussel.

Cuplikan tayangan program diskusi CNN pun menjadi bahan olokan ketika para panelis berbicara mengenai teror di Brussel, sementara latar belakang video memperlihatkan Obama menari tango di Argentina.

"Ketika orang lain khawatir di mana ISIS, siapa yang akan mereka bunuh berikutnya, dan apakah mereka akan datang ke sini, presiden seharusnya tidak di Argentina untuk berdansa tango," kata mantan hakim yang menjadi analis di Fox News Channel, Andrew Napolitano.

Mantan direktur komunikasi untuk Presiden George W. Bush, Nicolle Wallace, mengatakan Obama sebenarnya punya pilihan untuk tidak terpaku pada jadwal yang sudah tertata dan menunjukkan reaksi terhadap ancaman terorisme. Ia mengatakan, Obama bisa disebut melakukan "kejahatan komunikasi".

Sebelumnya, kandidat calon presiden AS dari Partai Republik John Kasich dan Ted Cruz mendesak Obama untuk kembali ke Amerika Serikat atau pergi ke Brussel.

"Presiden Obama harus kembali di Amerika menjaga negara ini aman atau Presiden Obama harus merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Brussels," kata Cruz, Selasa.

"
Kami tidak perlu kuliah lain dari Obama soal Islamophobia," lanjutnya.

Sebenarnya, sebelum jamuan makan malam negara itu, Obama sempat ditanya mengapa dia tidak mempercepat perjalanan bersejarah ke Kuba dan Argentina untuk merespons pemboman Brussel. Jawaban Obama cukup jelas.

"Ini sangat penting bagi kita untuk tidak merespons dengan rasa takut Kami mengirim pesan ke orang-orang yang mungkin terinspirasi oleh mereka (teroris), 'Anda tidak akan mengubah nilai-nilai kebebasan, keterbukaan dari semua orang," jelas Obama. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA