"Kita bersama-sama dalam perjanjian yang dibutuhkan dunia," kata Obama di Gedung Putih (Sabtu, 12/12, waktu setempat), dikutip dari
CNN.
Pada Sabtu, sebanyak 195 negara peserta KTT tentang Perubahan Iklim atau COP ke-21 menyetujui "Paris Agreement" (Kesepakatan Paris), yaitu kesepakatan internasional yang bersifat mengikat, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang diberlakukan setelah 2020.
Obama menambahkan, perjanjian itu merupakan kesempatan terbaik untuk menyelamatkan bumi.
Meskipun rencana tersebut dipuji sebagai tonggak baru untuk menjaga bumi yang ramah bagi kehidupan manusia, para kritikus mengatakan tidak ada ukuran pasti bagaimana perjanjian itu akan diberlakukan.
Salah satu kesepakatan terpenting dari KTT itu adalah membatasi pemanasan global rata-rata 2 derajat Celsius (3,6 derajat Fahrenheit) di atas suhu pra-industri dan berusaha untuk mempertahankanya pada batas 1,5 derajat Celsius (2,7 derajat Fahrenheit) jika memungkinkan.
Namun, perjanjian itu tidak menentukan secara persis berapa banyak emisi gas rumah kaca yang harus dikurangi masing-masing negara peserta KTT.
Sebaliknya, setiap negara diminta menetapkan tujuan masing-masing dan kemudian harus menjelaskan bagaimana rencana untuk mencapai tujuan itu. Janji negara-negara itu harus ditingkatkan dari waktu ke waktu, dan mulai tahun 2018 setiap negara harus menyerahkan rencana baru setiap lima tahun.
Perjanjian tersebut juga menyerukan negara-negara maju meningkatkan setidaknya US$ 100 miliar per tahun untuk membantu negara-negara berkembang.
Masyarakat aktivis lingkungan merespon perjanjian itu dengan berbagai optimisme.
"Ini tidak menyelamatkan planet ini, tapi mungkin telah menyelamatkan kesempatan menyelamatkan planet ini," kata tokoh aktivis lingkungan, Bill McKibben.
[ald]
BERITA TERKAIT: