Dalam Laporan Tahunan Perlindungan Penduduk Sipil dalam Konflik Bersenjata Tahun 2013, Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) yang dirilis kemarin (Sabtu, 8/2) mencatat, laporan ini juga mengungkapkan bahwa 2013 menjadi tahun terburuk sejak 2009, dimana jumlah perempuan dan anak-anak yang menjadi korban tewas maupun terluka meningkat akibat konflik yang melanda.
"Konflik bersenjata tanpa henti telah merenggut warga sipil Afghanistan pada 2013," kata Sekjen Perwakilan Khusus PBB untuk Afghanistan dan Kepala UNAMA Jan Kubis di Kabul, seperti dilansir dari
The Nation (Minggu, 9/2).
Ia menambahkan bahwa mayoritas kematian warga sipil disebabkan oleh tindakan unsur-unsur anti-pemerintah, termasuk serangan yang dilakukan oleh Taliban.
Sementara itu, Direktur Hak Asasi Manusia untuk UNAMA, Georgette Gagnon, menuntut komitmen yang lebih besar dan upaya lebih lanjut dari para pihak berwenang.
"Mengurangi penderitaan warga sipil dan korban sipil dan melindungi hak asasi manusia harus menjadi tolok ukur untuk meningkatkan stabilitas dan upaya menuju perdamaian dalam keamanan dan transisi politik di tahun 2014," harapnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: