Kemarin Sabtu (28/12), utusan AS, Richard Haass tiba di Belfas untuk memadamkan perselisihan antara warga Protestan dan Katolik yang bertikai untuk membagi kekuasaan wilayah guna menyelesaikan masalah.
Dalam sebuah pernyataan menjelang proses negosiasi, Haass mengatakan jika proses ini membutuhkan lebih banyak waktu, hal itu tidak menjadi masalah.
"Pada titik tertentu kita harus mendapatkan ikan atau memotong umpan," katanya, seperti dikutip
Associated Press (Minggu, 29/12).
Mantan Duta Besar AS untuk Irlandia Utara tahun 2001-2003 itu juga memberikan waktu kepada kedua belah pihak hingga Senin (30/12) untuk mencapai kesepakatan.
Perlu diketahui, Belfast merupakan satu kota yang terbagi dua berdasarkan garis agama. Warga Protestan mengakui bendera Inggris sebagai lambang negaranya, sedangkan warga Katolik mengakui bendera Irlandia Utara. Perselisihan ini menjadi pemicu kekerasan besar di negara tersebut.
Kedua belah pihak juga tengah bergulat mengenai penegakkan keadilan bagi 3.700 orang yang tewas dalam konflik berdarah itu.
[rus]
BERITA TERKAIT: