berujung bentrok hingga menewaskan lima orang.
Sumber-sumber kepolisian mengatakan baku tembak yang terjadi selama dua jam di Provinsi Anbar pada Sabtu (28/12) berawal ketika para
pengawal dan loyalis Ahmed Al-Alwani berusaha menghalau polisi dan tentara yang hendak menangkap Alwani dengan tuduhan "terorisme" dari rumahnya di pusat kota Ramadi.
Sumber itu juga menyebut para korban tewas dalam bentrokan merupakan tiga pengawal Alwani, adik dan kerabatnya.
"Pasukan Angkatan Darat dengan polisi pasukan khusus berusaha untuk menangkap Alwani dari rumahnya, tetapi pertempuran sengit meletus. Lima mayat, termasuk seorang wanita, dibawa ke Rumah Sakit Falluja," kata sumber di kepolisian, seperti dilansir
Reuters (Minggu, 29/12).
Penangkapan ini dipicu Alwani dari blok Iraqiya telah menjadi kritikus kuat terhadap Perdana Menteri Nuri Al-Maliki dan tokoh berpengaruh lainnya dalam gerakan protes terkait marginalisasi sekte mereka.
[wid]
BERITA TERKAIT: