
Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra hari ini (Minggu, 8/12) mengusulkan diadakan referendum mengenai masa depan kepemimpinannya yang saat ini tengah mengalami badai protes oleh masyarakat Thailand.
Dalam pernyataannya ia berjanji akan mengundurkan diri jika hasil referendum menunjukkan bahwa ia harus mundur.
"Kita harus melakukan referendum sehingga orang dapat memutuskan apa yang harus kita lakukan," ujarnya sebagaimana dilansir dari
Reuters (Minggu, 8/12).
Apapun hasil referendum itu, Yingluck berjanji akan menaati. Termasuk siap mengundurkan diri dan membubarkan parlemen jika itu yang mayoritas rakyat Thailand inginkan.
"Saya bersedia mendengarkan tuntutan dari para pengunjuk rasa. Aku tidak kecanduan gelar (perdana menteri)," tegasnya.
Para pengunjuk rasa telah menyuarakan tuntutannya di jalan-jalan ibukota selama berminggu-minggu. Unjuk rasa ini dipicu oleh RUU amnesti beberapa pekan lalu, yang akan memperbolehkan kembalinya mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang merupakan kakak kandung Yingluck, ke tanah air dan terhindar dari hukuman penjara selama dua tahun meski terbukti melakukan korupsi.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: