Seperti dikutip dari
The Washington Post, jurubicara keamanan negara bagian Nuevo Leon, mengatakan bahwa akan sulit untuk mengidentifikasi korban. Mayat-mayat itu terdiri dari enam wanita dan sisanya pria dengan keadaan kepala, tangan dan kaki yang sudah dipotong dan mulai membusuk.
Sebuah tanda ditinggalkan para pelaku di TKP, yang seolah ingin menunjukkan identitas pelaku kekejaman itu adalah kelompok kartel bernama Zeta, yang dikenal paling kejam di negeri yang khas dengan sombrero-nya itu.
Kumpulan jenazah itu ditemukan kurang dari sepekan setelah pemerintah setempat memperpanjang kehadiran personil aparat keamanan di Nuevo Leon hingga bulan November. Presiden Felipe Calderon mulai mengirimkan polisi federal untuk melawan kartel narkoba yang terorganisir sejak 2006.
Tahun lalu, 193 mayat ditemukan di kuburan massal di daerah San Fernando di Tamaulipas. Satu tahun berselang, 72 orang dibantai di tempat yang sama.
Zeta merupakan kartel yang paling kejam di Meksiko, dipercaya bertanggung jawab atas semua kasus pembantaian yang terjadi. Mereka pun tidak hanya menjadi produsen narkoba, tapi juga terlibat dalam human trafficking, pencucian uang dan lainnya.
Belakangan ini semakin sering terjadi aksi pembunuhan di Meksiko, termasuk 23 mayat yang ditemukan di Nuevo Laredo dan 18 mayat yang termutilasi ditemukan sepekan kemudian di dekat Guadalajara, kota terbesar kedua di Meksiko.
Pada 2011 saja ada 26 mayat yang dibuang di tengah kota Guadalajara, dan sebulan kemudian, sedikitnya 60 mayat ditemukan di negara bagian Veracruz.
Jorge Domene, juru bicara bagian kemananan Nuevo Leon, menyatakan bahwa pembantaian yang terjadi merupakan kekerasan antar geng narkoba.
"Ini bukan serangan terhadap warga sipil," ujar Domene.
[ald]
BERITA TERKAIT: