Kejadian ini terjadi di sebuah sekolah di Australia Barat.
Sang guru yang mengajarkan mata pelajaran kemasyarakatan dan lingkungan itu mengatakan serangan teroris di Australia tersebut dapat menggunakan bahan kimia atau biologi, lapor Australian Associated Press.
Murid-muridnya juga diinstruksikan untuk menjelaskan bagaimana mereka memilih calon korban. Belakangan, tugas itu dibatalkan setelah seorang murid menolak.
Namun, cerita tentang tugas aneh yang diberikan sang guru sudah terlanjur merebak ke luar kelas dan menjadi pembicaraan hangat di stasiun radio Australia hari Rabu kemarin (25/8).
Tery Martino sang kepala sekolah pun terpaksa turun tangan untuk menenangkan keadaanya. Menurutnya, tugas itu diberikan oleh seorang guru wanita muda yang kurang berpengalaman. Dia telah diminta untuk membatalkan tugas itu. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: