MASJID GROUND ZERO

Dua Koalisi Hampir Terlibat Bentrok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Senin, 23 Agustus 2010, 05:38 WIB
Dua Koalisi Hampir Terlibat Bentrok
rmol news logo Dua kelompok massa, pendukung dan penentang rencana pembangunan Islamic Center di dekat Ground Zero, di Manhattan, New York, nyaris terlibat bentrok ketika berdemonstrasi di pusat kota New York (Minggu, 22/8).

Polisi yang berjaga di sekitar lokasi demo memperkirakan kelompok pendukung terdiri dari 250 orang sementara kelompok penentang sebanyak 450 orang. Kelompok penentang yang menamakan diri Koalisi Hormati Ground Zero membentangkan berbagai spanduk yang antara lain berbunyi, “Tanah bagi yang merdeka. Hentikan Syariah sebelum ia menghentikanmu”, “Tidak boleh ada masjid disini. Lindungi harga diri orang-orang tercinta kita yang terbunuh pada peristiwa 9/11”.

Sementara kelompok pendukung, Koalisi NYC Hentikan Islamophobia, mengatakan bahwa kemerdekaan beragama adalah isu utama yang diperdebatkan dalam persoalan ini. Seorang pendukung, seperti diutip CNN, mengatakan, “Saya berharap akan ada diskusi yang lebih mencerdaskan dan masyarakat memahami bahwa ini merupakan sebuah kesalahan yang tidak mencerminkan sifat Amerika menggambarkan seluruh ajaran agama hanya berdasaran aksi yang dilakukan segelintir ekstremis.”

Fasilitas senilai 100 juta dolar AS yang akan dibangun di lokasi itu meliputi masjid, gedung pertunjukan, pusat kebugaran, kolam renang dan fasilitas umum lainnya. Kompleks ini akan dibangun di dekat bekas lokasi World Trade center (WTC) yang musnah dihantam serangan troris pada 11 September 2001. Tak kurang dari 2.700 orang tewas dalam peristiwa itu.

Poling yang digelar CNN/Opinion Research Corp. baru-baru ini memperlihatkan bahwa sebesar 68 persen responden menolak rencana itu.

Adapun Gubernur New York David Paterson pekan lalu mengatakan bahwa berbagao reaksi negatif terhadap rencana pembangunan itu memperlihatkan bahwa luka yang diakibatkan peristiwa 9/11 belum sembuh. Dia juga mengatakan, tidak ada hukum lokal, negara bagian atau federal yang dapat menghentikan rencana pembangunan itu.

Sementara pemimpin rencana pembangunan Islamic Center ini, Daisy Khan, mengatakan, untuk sekarang ini dirinya tidak mempertimbangkan kemungkinan memindahkan lokasi pembangunan. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA