Bamsoet: Kerjasama RI-Saudi Harus Ditingkatkan Di Semua Bidang
Laporan: Dede Zaki Mubarok | Selasa, 14 Mei 2019, 16:26 WIB
Yahya H Al Qahtami, Fahri Hamzah, H.E. Mr. Esam A. Abid Althagafi, Bambang Soesatyo, Deding Ishak, dan Satya W. Yudha/Humas Ketua DPR
Ketua DPR Bambang Soesatyo mencermati nilai total perdagangan Indonesia-Arab Saudi yang pada tahun 2018 mencapai 6,1 miliar dolar AS dapat ditingkatkan di tahun ini dan mendatang.
Peningkatan tersebut juga harus memperhatikan keseimbangan neraca perdagangan kedua negara yang masih surplus untuk Arab Saudi melalui ekspor minyak dan gas ke Indonesia.
Indonesia juga membuka peluang investasi Arab Saudi, di antaranya di bidang pariwisata.
Menurut Bamsoet, kerjasama tidak hanya menyangkut di bidang ekonomi, tapi hubungan antar-masyarakat kedua negara (people to people) juga perlu terus diperkuat, baik itu melalui kegiatan budaya, kunjungan turisme maupun pendidikan. Seab, banyak masyarakat Indonesia yang mengambil studi di Arab Saudi.
"Dan yang paling penting, kami berharap Kerajaan Arab Saudi dapat memberikan perlindungan hukum terhadap pekerja migran dari Indonesia," ujar Bamsoet saat menerima Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, H.E. Mr. Esam A. Abid Althagafi, di ruang kerjanya, gedung Nusantara III Senayan, Jakarta, Senin (13/5).
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Wakil Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Yahya H Al Qahtami; Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto; Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah; Ketua Komisi VIII DPR, Deding Ishak; dan Wakil Ketua Komisi I DPR, Satya Widya Yudha.
Sebagai tuan rumah bagi jemaah haji dari seluruh dunia, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengapresiasi upaya pemerintah Arab Saudi yang telah berusaha meningkatkan pelayanan ibadah haji dari tahun ke tahun.
DPR juga mengapresiasi pemerintah Arab Saudi yang telah memberikan tambahan kuota haji Indonesia sebanyak 10 ribu jemaah untuk keberangkatan tahun 2019.
“Dengan pemeluk agama Islam mencapai ratusan juta jiwa, tambahan kuota tersebut sangat berarti sekali bagi umat Islam Indonesia, karena bisa memperpendek waktu tunggu berangkat haji yang kini sudah mencapai puluhan tahun. Sensitifitas pemerintah Arab Saudi dalam merespon hal ini sangat kami hargai," tutur Bamsoet.
Lebih jauh Bamsoet menilai, sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, Indonesia dan Arab Saudi juga perlu bekerja sama dalam mempromosikan Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin. Islam membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk umat manusia.
“Arab Saudi dan Indonesia bisa memaksimalkan posisi Indonesia yang saat ini menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Indonesia dan Arab Saudi perlu terus bekerja sama dalam mempromosikan perdamaian dunia, termasuk perdamaian di Timur Tengah di mana rakyat Palestina belum menikmatinya,†pungkas Bamsoet.