Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Bamsoet Minta Jerman Tingkatkan Investasi Sektor Manufaktur

Laporan: Widian Vebriyanto | Rabu, 13 Februari 2019, 04:36 WIB
Bamsoet Minta Jerman Tingkatkan Investasi Sektor Manufaktur

Bamsoet terima kunjungan Peter Schoof/Net

Jerman sebagai salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Eropa diminta untuk terus meningkatkan investasi di Indonesia, khususnya si sektor manufaktur.

Begitu harapan yang disampaikan Ketua DPR Bambang Soesatyo saat menerima Dutabesar Jerman untuk Indonesia, Peter Schoof di ruang kerjanya, Selasa, (12/2).

Dia menerangkan bahwa pada tahun 2017, nilai investasi Jerman di Indonesia untuk sektor manufaktur mencapai 79,3 juta dolar AS dengan total 108 proyek. Proyek investasi Jerman tersebut didominasi oleh sektor industri baja dan mesin, kimia dan farmasi serta otomotif.

"Presiden Joko Widodo dua kali berkunjung ke Jerman, tahun 2016 dan 2017. DPR RI senantiasa mendukung berbagai kesepakatan yang telah dicapai oleh kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pendidikan," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu.

Peningkatan investasi Jerman di Indonesia, sambungnya, sangat penting guna mengimbangi defisit perdagangan dalam hubungan dagang Indonesia dan Jerman. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mencatat, tahun 2016 defisit sebesar 520,8 juta dolar AS, tahun 2017 defisit 869,8 juta dolar AS dan tahun 2018 defisit lebih dari 1 miliar dolar AS.

"Di tahun 2019 ini, DPR RI berharap defisit tersebut bisa diperkecil. Jerman harus bisa memberikan kemudahan atas masuknya berbagai barang ekspor unggulan Indonesia. Seperti minyak kelapa sawit, alas kaki, peralatan elektronik, pakaian dan asesoris pakaian, karet dan produk dari karet, mesin-mesin mekanik, kopi, teh dan rempah-rempah, alat fotografi, kayu dan mebel. Kerjasama berkeadilan harus menjadi semangat dalam membangun hubungan dagang Indonesia - Jerman," papar Bamsoet.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan kebumen ini juga menyambut positif kerja sama antara German Research Center for Geosciences dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam bidang pengembangan Ilmu pengatahuan dan Teknologi dan Pengembangan energi panas bumi. Pada bulan Januari 2019, pihak Jerman telah melakukan serah terima asset Pilot Plant PLTP Binary Cycle 500 kilo Watt kepada Pemerintah Indonesia di Tomohon, Sulawesi Utara.

"Sebagai wilayah yang berada di 'ring of fire', menjadikan Indonesia memiliki potensi geotermal yang sangat besar sekali, mencapai 29.215 GWe. Pemanfaatannya bisa mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak dan fosil, serta membantu pencapaian target emisi dan kelestarian lingkungan. Kita mengundang Jerman untuk lebih ambil bagian lagi terhadap pemanfaatan geotermal tersebut dengan mengedepankan prinsi keadilan dan saling menguntungkan," urai Bamsoet. [ian]
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)