Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Ketua DPR: Kapolri Tidak Perlu Larut Atau Terganggu Isu Indonesialeaks

Laporan: Dede Zaki Mubarok | Sabtu, 13 Oktober 2018, 10:33 WIB
Ketua DPR: Kapolri Tidak Perlu Larut Atau Terganggu Isu Indonesialeaks

Bambang Soesatyo/RMOL

. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian tetap fokus bekerja sesuai tupoksi. Tidak perlu larut ataupun terganggu atas isu Indonesialeaks yaitu adanya dugaan aliran dana dari Basuki Hariman dalam kasus impor daging kepada dirinya.

Dari penjelasan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Polisi Setyo Wasito, Polri sudah meminta keterangan dari Basuki Hariman mengenai hal tersebut. Basuki mengakui bahwa dirinya tidak pernah memberikan dana kepada Kapolda Metro Jaya yang ketika itu dijabat oleh Tito Karnavian.

"Selain itu, pimpinan KPK juga sudah menegaskan tidak bisa melanjutkan isu ini lebih lanjut. Kita tentu percaya integritas KPK dalam menangani kasus hukum. Jika tidak ada bukti yang kuat, tidak mungkin KPK bisa melanjutkan proses hukum sebagaimana mestinya," terang Bamsoet sapaan akrabnya, Sabtu (13/10).

Basuki Hariman juga sudah menjalani persidangan. Dalam persidangan, tidak ada fakta hukum yang menguatkan kebenaran isu tersebut. Bahkan yang bersangkutan sudah menjalani proses hukum sebagaimana ketentuan perundang-undangan.

Dengan demikian, lanjut Bamsoet, Tito Karnavian dan jajarannya tidak perlu menghabiskan banyak energi menanggapi isu ini. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh Polri. Antara lain pengamanan berbagai event internasional seperti Asian Para Games 2018, Annual Meeting IMF-World Bank di Bali, Natal dan Tahun Baru 2019, serta yang sangat penting menyangkut pengamanan Pemilu 2019.

"Jangan sampai isu ini membuat semangat Polri mengendur. Rakyat menaruh harapan besar kepada Polri untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat," terangnya.

Terbukti sejak dipimpin Tito Karnavian pada tahun 2016, kinerja Polri terus mengalami peningkatan yang signifikan. Survei Litbang Kompas per akhir Juni 2016, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 63,2 persen. Naik menjadi 70,2 persen pada Oktober 2017. Kemudian meningkat tajam pada Juni 2018 menjadi 82,9 persen, tertinggi semenjak era reformasi tahun 1999.

Tidak hanya dari dalam negeri, pengakuan juga datang dari luar negeri. Survei Global Law and Order Survey yang diselenggarakan The Gallup Organization tahun 2018 menempatkan Indonesia sebagai negara teraman ke-9 di dunia. 69 persen dari 148.000 responden di 142 negara percaya bahwa Polri mampu menjaga keamanan Indonesia.

Masih kata Bamsoet, ibaratnya sebuah pohon, semakin tinggi pasti akan menghadapi angin yang semakin kencang. Fitnah, isu agitasi dan propaganda tidak bisa dielakan, apalagi terhadap pejabat publik yang dianggap berhasil memimpin sebuah institusi.

Ada saja pihak-pihak yang mencatut maupun memanfaatkan nama besar seseorang untuk kepentingan politik maupun bisnisnya yang tak bertanggung jawab. Namun pada akhirnya, integritas dan rekam jejak tidak akan pernah bohong.

"Kapolri Tito Karnavian harus menjadikan kejadian ini sebagai pelecut. Jangan justru menjadi pematah semangat," demikian Bamsoet, politisi Partai Golkar itu. [rus]
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)