Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Bukan Hari Raya, Legislator Prihatin Harga Telur Ayam Kok Melambung

| Rabu, 18 Juli 2018, 21:11 WIB
Bukan Hari Raya, Legislator Prihatin Harga Telur Ayam Kok Melambung

Hamdhani/Humas DPR

Pemerintah harus mencari solusi atas kenaikan harga telur ayam yang cukup tinggi, yakni sekitar Rp 30 - 32 ribu per kilogram.

Demikian desakan anggota Komisi VI DPR, Hamdhani kepada wartawan, baru-baru ini.

"Saya prihatin dengan tingginya harga telur ayam, padahal ini bukan hari raya atau hari istimewa lainnya. Oleh karena itu, saya meminta agar pemerintah, baik itu Menteri Perdagangan atau instansi terkait lainnya seperti Menteri Pertanian untuk segera mencarikan solusi agar harga telur ayam bisa stabil," ujar Hamdhani.
 
Untuk langkah pertama, Hamdhani meminta kementerian terkait untuk turun langsung ke pasar-pasar untuk melihat langsung harga telur ayam, termasuk juga ketersediaan atau pasokan telur ayam. Jangan sampai terjadi permainan, seperti penimbunan telur ayam.
 
“Selain itu, pemerintah juga bisa memaksimalkan para peternak dalam beternak unggas. Diantaranya dengan memberikan bantuan bibit unggas unggul plus pakan ternak," papar politisi dari Fraksi Partai Nasdem itu.
 
Terkait dugaan adanya pakan ternak impor yang harganya melambung, sementara pakan ternak lokal sangat minim pasokannya, Hamdhani menilai hal tersebut masih harus diteliti lebih jauh. Meski demikian, untuk saat ini menurut Hamdhani, hal yang utama adalah segera mencari solusi atas kenaikan harga telur ayam, bukan sekedar mencari penyebabnya.
 
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita baru-baru ini mengatakan bahwa kenaikan harga telur ayam yang cukup signifikan itu akibat terjadi lonjakan kebutuhan telur ayam nasional.
 
Di antaranya karena adanya program Kementerian Sosial tentang Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) dalam bentuk satu kilogram (kg) telur ayam per keluarga miskin. Dalam waktu yang bersamaan, Pemerintah DKI Jakarta juga memberikan bantuan berupa telur ayam bagi warga DKI dengan menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Pemda DKI menandatangani kerjasama dengan Pemda Blitar untuk memasok telur ayam ke DKI Jakarta. [wid/***]








 
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)