Ketua DPR Ingatkan Semua Pihak Jangan Saling Menyalahkan
Laporan: | Selasa, 29 Mei 2018, 07:15 WIB

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla maupun para pejabat penyelenggara negara dapat memperkuat kerja sama dan tidak saling menyalahkan.
Menurutnya, momentum Ramadhan untuk menguatkan silaturahim demi persatuan bangsa. Yang harus dibangun adalah sikap saling menguatkan dalam menjalankan tugas masing-masing.
"Bagi DPR, tentu sebagai lembaga perwakilan rakyat harus senantiasa menjalankan fungsi
check and balances antar cabang kekuasaan negara sesuai koridor UUD 1945. Semuanya dalam kerangka membangun negara yang kita cintai ke arah yang lebih baik," jelas Bambang saat menjadi tuan rumah buka puasa bersama di rumah dinas ketua DPR, Komplek Widya Chandra, Jakarta, Senin malam (28/5).
Mantan ketua Komisi III DPR itu mengingatkan bahwa tak lama setelah Ramadhan usai, bangsa Indonesia akan menghadapi pilkada serentak pada 27 Juni. Selain itu, 2018 ini juga merupakan tahun persiapan menghadapi Pemilu 2019. Karenanya, Ramadhan kali ini harus dijadikan momentum untuk selalu menjalin silaturahim antar sesama anak bangsa, terlebih di antara para elite politik.
Secara berseloroh Bambang mengatakan bahwa hadir dalam buka puasa kali ini semua calon wapres yang siap mendampingi Jokowi berkontestasi pada 2019 mendatang.
“Ada Pak Airlanggga, ada Pak Rommy, ada Pak Zulkifli Hasan, ada Muhaimin Iskandar walau berhalangan datang tapi menyampaikan bahwa beliau tetap cawapres. Kalau Pak Jokowi masih bimbang, di sini ada Ketua MK, Ketua MA, Ketua KY, Ketua BPK dan ada ketua KPK yang siap melaksakan
fit and propertest untuk cawapres Pak Jokowi," ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa perbedaan yang ada di Indonesia harus menjadi rahmat dan bukan sebaliknya. Dengan demikian, Bamsoet meyakini permasalahan intoleransi yang kembali merebak bisa terkikis habis. Intoleransi bukan hanya dalam kehidupan beragama saja, melainkan juga dari berbagai bidang kehidupan lainnya.
"Sebab adalah sebuah keniscayaan adanya perbedaan di antara kita baik dari suku, ras, golongan, agama, dan bahkan pilihan politik. Tetapi kesemuanya itu harus dikelola untuk kemaslahatan umat dan rakyat Indonesia," tutur Bambang.
"Elite politik harus memberikan contoh bagaimana menjalankan toleransi dalam kehidupan. Kita memang berbeda dalam banyak hal, namun tetap bersatu dalam kebersamaan. Ramadhan harus menjadi spirit bersatu padu tetapi tidak menghilangkan keanekaan," jelas politisi Partai Golkar itu.
Bambang pun berharap Ramadhan memberikan kesempatan sekaligus peluang untuk meningkatkan kualitas diri serta menjaga persatuan bangsa. Sepatutnya semua pihak menyadari bahwa bila perpecahan terjadi, akan membuat bangsa lemah tak berdaya.
"Marilah di bulan suci Ramadhan ini kita refleksikan sebagai panggilan kepada semua anak bangsa untuk kembali menyatukan hati dan tindakan. Untuk selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kita sendiri," imbuhnya.
Selain Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, kegiatan buka puasa bersama di kediaman Ketua DPR juga dihadiri para menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri Sosial Idrus Marham, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Hadir juga para pimpinan lembaga negara seperti Ketua BPK Moermahadi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua Komisi Yudisial Aidul Azhari, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan dan Kepala PPATK KA Badaruddin.
Sejumlah tokoh nasional juga hadir seperti Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Ketua Umum Kadin Roesan Roeslani. Turut serta para duta besar negara sahabat seperti Duta Besar Uzbekistan, Duta Besar Maroko, Dubes Uni Emirat Arab.
[ian]