Minimnya Sarana Prasana Kampus Di Luar Jawa Tak Juga Diperhatikan Pemerintah
Laporan: Dede Zaki Mubarok | Selasa, 03 Oktober 2017, 18:59 WIB
Perkembangan perguruan tinggi di Pulau Jawa dan Perguruan Tinggi di luar Jawa masih timpang. Apalagi perguruan tinggi di beberapa daerah Kalimantan yang dekat dengan perbatasan.
Anggota Tim Kunspek Panja Standar Nasional Pendidikan Tinggi Komisi X DPR Asdy Narang membeberkan jika sarana dan prasarana kampus di wilayah perbatasan masih sangat kurang. Misalnya laboratorium komputer dan penelitian dan jumlah dosen yang masih minim.
“Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah pusat untuk turun langsung ke daerah-daerah seperti ini,†kata Asdy dalam kunjungan kerja di Kantor Senat Universitas Tanjungpura, Pontianak, Jumat (29/9).
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, standar nasional pendidikan ini sangat berkaitan dengan anggaran.
“Jika anggaran tidak ada, bagaimana mungkin bisa mencapai standar nasional. Bagaimana juga bisa membangun Universitas yang bagus yang mampu bersaing dengan negara tetangga. Itu yang penting,†tukasnya.
Asdy mengatakan permasalahan ini sebetulnya sudah diketahui lama namun tidak ada penyelesaiannya. Meski demikian pihaknya akan terus berjuang demi pendidikan bangsa Indonesia yang lebih bagus lagi.
Politisi dari dapil Kalimantan Tengah ini menjelaskan Presiden Joko Widodo memiliki prinsip membangun dari daerah perbatasan dan pinggiran Indonesia. Seharusnya Kemenristekdikti juga harus turun ke daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) ini agar mendapat temuan yang jelas yang ada di lapangan. Beberapa temuan tersebut kata Asdy akan dibawa dan dirapatkan segera dengan Kemenristekdikti.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir, Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Kepala Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta XI (Kopertis), Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat dan perwakilan mahasiswa dari Politeknik Negeri Sambas.
[san]