Warga Distrik Seget Curhat Jalan Darat Rusak Parah
| Jumat, 22 September 2017, 15:51 WIB
Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat berada sekitar 50 km dari Kota Sorong. Untuk menjangkaunya harus menggunakan jalur laut dengan waktu tempuh 1-2 jam dari Kota Sorong.
Distrik Seget bisa dijangkau dengan jalur darat dari Kota Sorong, namun membutuhkan waktu yang cukup lama kira-kira 4-5 jam,
Saat ini jalur darat tidak bisa digunakan karena jalan terputus dan kondisi jalan masih tanah.
Di sela-sela kunjungan Tim Pansus Angket Pelindo II DPR ke daerah tersebut, untuk melihat kondisi lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Seget oleh Pelindo II yang menggunakan dana global bond sebesar Rp 2,4 triliun, masyarakat Distrik Seget menyampaikan aspirasi mereka. Salah satunya terkait kondisi jalan yang terputus.
Distrik Seget merupakan kawasan konsesi PT. Petrochina, sebuah perusahaan pertambangan gas asing yang sudah berada di kawasan itu sejak tahun 1971.
Anggota Pansus Angket Pelindo II Wahyu Sanjaya yang juga anggota Komisi VI DPR menyampaikan bahwa perusahaan tersebut seharusnya bertanggung jawab atas infrastruktur jalan di daerah Distrik Seget, apalagi aktif digunakan.
Sementara itu, anggota Pansus Angket Pelindo II dari Komisi V, Anton Sukartono Suratto mengatakan akan mengecek dahulu status jalan tersebut apakah masih milik swasta atau sudah dilimpahkan ke negara.
"Tipe jalan itu ada tiga yakni jalan kabupaten yang menjadi tugasnya Bupati, jalan provinsi yang menjadi tugasnya Gubernur dan jalan nasional yang menjadi tugasnya Kementerian PU PR. Intinya kita menampung aspirasi ini dan akan memperjuangkannya," ujarnya.
Sementara itu Ketua Tim Kunspek Pansus Angket Pelindo II Jhon Kennedy Azis menerangkan, kondisi ini mengakibatkan Distrik Seget terisolir karena jalur menuju Sorong hanya bisa ditempuh melalui jalur laut karena jalur darat tidak bisa.
"Transportasi mereka ke Sorong dengan menggunakan kapal cukup mahal yakni pulang pergi Seget-Sorong mereka harus membayar sebesar Rp1 juta," ungkapnya.
Dengan keterbatasan akses tersebut, penduduk kecamatan dengan populasi 3 ribu jiwa atau 600 KK ini lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat mereka tinggal. Untuk memenuhi kebutuhannya mereka berkebun dan melaut.
"Kebetulan bapak-bapak dari pusat datang ke sini, kita menyampaikan aspirasi semoga bisa diperjuangkan," tutur Kepala Distrik Seget M. Pangala.
Dia juga mengatakan, sudah berkali-kali mengajukan surat ke perusahaan gas yang ada di daerah tersebut untuk memperbaiki jalan di Distrik Seget namun tidak ada respon dan tanggapan. Menanggapi hal tersebut, Jhon berjanji akan menyampaikan ke kementerian terkait agar segera membuatkan jalan untuk mereka.
[wid/***]