Pemerintah Dituntut Gelar Operasi Pasar
Laporan: Dede Zaki Mubarok | Jumat, 26 Mei 2017, 16:17 WIB

Kenaikan harga kebutuhan pokok jelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri adalah tradisi yang mesti dihapus.
Penyebab fluktuasi harga bahan pangan itu tidak hanya bersumber pada supply dan demand, melainkan banyak aspek. Persoalan distribusi seperti rantai pemasaran yang panjang, peran tengkulak, tata niaga yang buruk, dan banyak faktor lainnya menjadi kendala yang belum terselesaikan.
Anggota Komisi IV DPR RI, Hamdhani, mengatakan bahwa tradisi kenaikan harga kebutuhan pangan pokok jelang Lebaran di Indonesia dilihat dari sisi hukum ekonomi. Jika semakin banyak permintaan terhadap suatu barang pasti berdampak pada harga sehingga alami kenaikan.
"Pada tahun ini yang kami lihat di pasaran, harga-harga yang naik itu terjadi pada komoditas bawang putih, daging, ayam potong, serta beberapa hasil produksi tanaman holtikultura. Jelang Idul Fitri seperti sudah menjadi kebiasaan. Kami mendesak kepada pemerintah supaya melakukan operasi pasar seperti yang pernah dilakukan Bulog pada masa sebelumnya, sebagai salah satu langkah antisipasi dalam menghadapi lonjakan harga pangan saat Ramadhan dan Idul Fitri," kata Hamdhani kepada wartawan.
Dia mengatakan, saat ini impor komoditas pangan masih dilakukan pemerintah, salah satunya komoditas daging. Karenanya, ke depan, harus disiasati bagaimana mengatasi spekulan-spekulan yang bermain di bidang komoditas pangan.
"Kami akan melakukan pengawasan terhadap pergerakan harga kebutuhan pangan pokok tersebut dengan melihat langsung ke lapangan," tegasnya.
[ald]