Mencemaskan, Organisasi Radikal Berkembang Di Kampus
Laporan: Aldi Gultom | Jumat, 26 Mei 2017, 15:57 WIB

Kalangan parlemen cemas mendengar informasi tentang invasi organisasi pembawa paham radikal, yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, ke dalam lingkungan pendidikan.
"Setiap organisasi yang mengajarkan kepada mahasiswa maupun generasi muda untuk menentang Pancasila, saya kira sudah melawan negara dan sangat mengkhawatirkan," ujar anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, kepada wartawan.
Sofyan mengatakan, ideologi Pancasila yang lahir dan digali para pendiri bangsa harus jadi satu ideologi yang dijalankan dan diimplementasikan oleh para generasi penerus agar Indonesia tidak terpecah-pecah.
Sofyan juga meminta kepada pihak penanggung jawab di lembaga pendidikan terkait, entah Rektor atau Dekan yang membidangi kemahasiswaan, untuk lebih jeli dan mawas diri melihat semua kegiatan yang dilakukan para mahasiswanya.
Jika suatu organisasi yang menjurus radikal bisa berkembang di dalam sebuah Kampus, mungkin saja karena kurangnya pengawasan yang dilakukan pihak pengelola Kampus. Selain itu mungkin juga disebabkan hubungan baik pihak-pihak Kampus itu sendiri dengan organisasi tersebut.
"Tidak mungkin bisa berkembang kalau tidak ada suasana kondusif bagi mereka," tegasnya.
Menurut dia, pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila bukan hanya di lingkungan kampus. Pencegahan ideologi kekerasan memang membutuhkan waktu yang lama. Artinya, pencegahan itu bukan dimulai dari kampus tetapi sejak anak-anak masuk ke bangku sekolah.
"Saat ini kami juga sedang membahas hal itu. Pendidikan Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan itu sudah semakin tidak ada. Sekarang yang dikejar adalah nilai-nilai akademis yang berkaitan dengan sains, itukan tidak benar," ujar Sofyan.
[ald]