Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Rahayu Saraswati: Keterlibatan Perempuan Di Bidang Politik Masih Rendah

Laporan: Ruslan Tambak | Kamis, 09 Maret 2017, 05:30 WIB
Rahayu Saraswati: Keterlibatan Perempuan Di Bidang Politik Masih Rendah

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo/Net

. Perempuan adalah bagian yang sangat penting dalam suatu peradaban. Apabila perempuan berdaya dan sejahtera, maka keluarga akan merasakan dampak positifnya, sehingga masa depan suatu peradaban lebih terjamin.

Demikian dikatan Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo seperti dilansir dari Parlementaria, Rabu (8/3). Setiap 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional.

Sara menilai, saat ini kepemimpinan perempuan Indonesia sudah lebih maju dari sebelumnya, hal ini terlihat dari banyak munculnya pemimpin perempuan di berbagai bidang.

Namun, sayangnya hal itu kurang terlihat dalam bidang politik. Menurutnya, keterlibatan perempuan di bidang politik masih rendah.

"Tentunya masih banyak PR yang harus laksanakan, kita masih harus mendorong keterlibatan perempuan di bidang politik, seperti keterwakilan di DPR," ungkap politisi kelahiran 1986 ini.
 
Menurut Sara, sebagian kalangan masih mengasumsikan bahwa beberapa pekerjaan hanya bisa dilakukan oleh laki-laki, dan menganggap seorang wanita dengan status ibu muda hanya akan menghambat perkerjaan. Bahkan, masih banyak permasalahan sosial yang terjadi karena kurangnya ketahanan keluarga akibat masalah ekonomi.

"Padahal, jika perempuan berdaya dan dapat membantu menghidupi keluarganya, saya yakin dengan keluarga-keluarga yang sejahtera, tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat meningkat," imbuhnya.

Sara berharap, ke depannya ada peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap perempuan. Mengingat, masih banyak ditemui bentuk perilaku diskriminasi yang terjadi di lingkungan masyarakat maupun di lapangan pekerjaan.

Di sisi lain, ia juga menginginkan adanya perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah untuk memastikan alokasi anggaran dalam merefleksikan pemahaman kesetaraan gender dan juga perlindungan bagi perempuan dan anak dari kekerasan.

"Sayangnya, perhatian itu masih jauh dari ideal," tutup Sara, legislator asal dapil Jawa Tengah ini. [rus]
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)