Awas, Ada Pihak Yang Mau Gagalkan Pembangunan Kilang BBM
Laporan: | Rabu, 08 Maret 2017, 23:17 WIB

. Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto meminta pemerintah mengawal betul proses upgrading alias perluasan empat kilang lama dan pembangunan dua kilang baru. Sebab, dia mencium gelagat dari pihak-pihak tertentu yang ingin menggagalkan proyek tersebut.
"Kami mencium ada pihak yang mau menghambat upgrading dan pembangunan tersebut. Tujuan pihak itu, agar kita mengimpor BBM sepanjang masa. Karena itu, kami minta Presiden mengawal betul. Mari, bersama-sama DPR kita kawal pembangunan ini, agar kita tidak lagi mengimpor BBM!" ajak Dito, Rabu malam (8/3).
Empat kilang yang sedang di-upgrading tersebut adalah Kilang Balikpapan, Kilang Cilacap, Kilang Dumai, dan Kilang Balongan. Untuk pembangunan baru yaitu Kilang Tuban dan Kilang Bontang. Upgrading empat kilang itu ditargetkan selesai pada 2019. Sedangkan untuk pembangunan baru ditargetkan rampung pada 2023.
"Kami berhadap, upgrading dan pembangunan baru ini bisa selesai sesuai target. Sehingga, pada 2025, kita tidak lagi mengimpor BBM. Kita sudah mandiri BBM," terang politisi senior Golkar ini.
Dua hari lalu, Dito bersama beberapa koleganya di Komisi VII melakukan kunjungan ke Kilang Balikpapan untuk melihat pengerjaan proyek perluasan dan modifikasi yang dilakukan Pertamina. Dito sangat puas karena melihat kemajuan yang sangat pesat. Lahan untuk perluasan sudah disiapkan dengan baik. Perumahan dan gudang yang ada di sekitar daerah perluasan juga sudah direlokasi.
Kemudian, Pertamina juga sudah membangun apartemen setinggi 21 lantai yang akan dipakai oleh para pekerja di kilang itu. “Kami mendapat penjelasan dari Pak Rahmat Hardadi, direktur megaproyek tersebut. Kami lihat, pembangunannya berjalan lancan. Mudah-mudahan, pertengahan tahun ini sudah groundbreaking, sehingga bisa selesai sesuai target,†tutur Dito.
Atas dasar ini, Dito berharap pemerintah benar-benar komitmen dan fokus dalam mengerjakan upgrading dan pembangunan kilang baru tersebut. "Kalau dikerjakan dengan baik, pasti bisa selesai tepat waktu. Buktinya, Kilang Balikpapan ini sudah berjalan dengan lancar," lanjutnya.
Dito juga mewanti-wanti, dalam pengerjaan proyek upgrading terhadap empat kilang lama dan pembangunan dua kilang baru, pemerintah dapat memberikan kesempatan yang besar kepada perusahaan nasional. Tujuannya, agar pembangunan itu menyerap banyak tenaga kerja lokal dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Megaproyek ini senilai Rp 500 triliun. Jangan semuanya dikasih ke asing. Beri kesempatan pengusaha nasional kita untuk bekerja sama dengan investor dalam pengerjaannya. Agar terjadi transfer teknologi dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," tandasnya.
[rus]