Pansus RUU Terorisme Akan Belajar Ke Inggris Dan Amerika
Laporan: | Rabu, 09 November 2016, 23:45 WIB
Panitia Khusus RUU Terorisme menilai penting adanya keterlibatan militer dalam upaya pemberantasan terorisme.
Anggota Pansus RUU Terorisme Taufiqulhadi menjelaskan, pansus tidak akan selesai dalam waktu dekat ini yakni pada masa sidang berikutnya. Lantaran pendapat yang berkembang di masyarakat dan sekitarnya kemudian perkembangan terorisme yang tidak terduga yaitu mengadopsi segala perkembangan teknologi.
"Menjadi masalah sekarang bagaimana menempatkan militer, karena militer terlihat sangat berminat dilibatkan di RUU ini," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/11).
Menurut Taufiqulhadi, pansus akan mengunjungi Inggris dan Amerika Serikat untuk studi terkait Undang-Undang Terorisme, karena kedua negara itu berbeda soal kebijakan terorisme. Di Inggris, pemberantasan terorisme tidak melibatkan militer, sementara di AS melibatkan militer penanganannya.
"Amerika melibatkan militer karena terorisme bagian dari musuh politik luar negerinya. Jadi, dia menjadi isu masalah perang," jelasnya.
Pemberantasan terorisme di Inggris menjadi bagian dari penegakan ketertiban dalam masyarakat internal dan keamanan dalam negeri. Di Inggris, cukup polisi yang menangani soal terorisme.
"Jadi pergi ke sana untuk memahami kenapa kedua negara itu penerapkan peraturan tersebut," tandasnya.
[wah]