RMOL. Dalam kunjungan kerja ke kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Komisi II DPR menemukan adanya kekurangan peralatan untuk mengoperasikan pelayanan KTP elektronik (e-KTP).
 
Dari informasi yang diberikan Wakil Ketua Komisi II, Ganjar Pranowo, (Selasa, 1/11) semestinya pemerintah pusat menyediakan 29 set alat. Namun saat ini yang diterima oleh Pemkot hanya 10 set. Itupun dalam pengoperasiannya kadang beberapa alat harus dikanibalisasi. 

Hal itu diungkapkan sendiri oleh Wakil Walikota Surakarta FX Hadi Rudyanto kepada tim Komisi II. Wakil Walikota pun sudah melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada pemerintah pusat. Hal senada dikatakan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, Mamik. Dia akui mesin E-KTP banyak yang rusak hingga sering dilakukan kanibalisasi.

Kini yang ditakuti adalah target penyelesaian yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri yaitu pada Desember tidak dapat dipenuhi karena seluruh mesinnya belum sampai. Seperti diketahui, pelaksanaan e-KTP  di 197 Kabupaten ditargetkan selesai hingga akhir tahun 2011.

Diakui Komisi II bahwa animo masyarakat cukup bagus untuk mendaftar e-KTP, namun akhirnya pengerjaan harus sebatas undangan karena keterbatasan alat. Sedangkan Kementerian Dalam Negeri  yang mendampingi Komisi II mengusahakan sisa alat akan dikirim tanggal 12 November.

Selain mengunjungi Surakarta, Komisi II pun akan melanjutkan kunjungan kerja ke kota Salatiga, Jawa Tengah untuk memantau pelaksanaan e-KTP di daerah tersebut.[ald]