Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Komisi I: Jabatan Dubes Bukan Lagi untuk Membuang Orang

Laporan: Aldi Gultom | Kamis, 25 Agustus 2011, 11:32 WIB
Komisi I: Jabatan Dubes Bukan Lagi untuk Membuang Orang

tb hasanuddin/ist

RMOL. Komisi I DPR RI telah menyelesaikan seleksi calon duta besar baru di 33 negara, yang dikirimkan Presiden SBY.

Sebanyak 22 calon Dubes dinyatakan diterima Komisi I. Sementara status 11 calon dubes lainnya, dinyatakan ditunda hinga pendalaman lagi pada 7 September mendatang.

Wakil Ketua Komisi I, TB Hasanuddin, menyatakan, 11 calon Dubes itu memiliki kelemahan yang bervariasi.

Pada umumnya, kelemahan mereka adalah kelemahan kemampuan analisa wilayah di daerah tugas mereka yang masih dangkal. Kedua, masalah bahasa.

"Bagaimana mau jadi duta besar tidak bisa bahasa Inggris, bahasa setempat tidak bisa, atau bahasa Arab. Diplomat itu harusnya meyakinkan orang lain," ujar TB kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Kamis, 25/8).

Dari 11 orang yang gagal itu, katanya, 10 orang dari karir dan satu non-karir alias dari partai politik.

"Jadi nanti tanggal 7 September, ada dua keputusan. Pertama, menetapkan siapa saja yang lolos pendalaman dan penempatannya dimana. Kedua, yang lolos tapi dipindahkan ke negara lain," terangnya.

Dari 22 calon Dubes yang disetujui, ada satu yang diminta diganti penetapannya yaitu Nurfaizi yang berasal dari non-karier (Demokrat) yang semula akan ditempatkan di Mesir.

Menurut TB, Departemen Luar Negeri mengakui menunjuk para calon Duta Besar hanya berdasarkan pada pengalaman jabatan dan kemudian pangkat. Tapi mereka tidak pernah lakukan wawancara secara khusus soal ke daerah mana para calon akan dikirimkan. Sehingga kewenangan Komisi I untuk membahas soal itu.

"Kita melakukan pendalaman apakah orang ini memiliki wawasan tentang wilayah itu agar bermanfaat untuk bangsa dan negara. Kalau tidak paham daerah penempatannya, itu high cost saja," ujarnya.

"Kita ingin hapus stigma bahwa Dubes tempat pembuangan orang, atau Dubes itu hanya untuk penghormatan pada teman-teman, untuk balas jasa atau membuang orang. Trust me-lah itu tidak akan ada lagi," tandas TB.[ald]
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)