Maria Ozawa alias Miyabi, diperiksa di Kantor Imigrasi Kelas I, Denpasar, Bali, pada 6 November lalu. Bekas bintang film porno ini dituding bekerja atau berbisnis ilegal di Bali.
Miyabi mengklaim ke Bali untuk mengÂhadiri perayaan ulang tahun temannya, Barbie Nouva.
Benar. Setelah pemeriksaan rampung pada 7 November dini hari, petugas ImigraÂsi menyimpulkan cewek blasteran Jepang- Kanada ini tak melakukan pelanggaran. Toh begitu, kasus ini berbuntut panjang. Miyabi marah karena menerima perlakuan tak menyenangkan saat diperiksa.
"Sebenarnya aku dari awal sudah ngobrol dan sudah jelasin semua keadaannya. Yang disayangkan kan bukan masalah prosedural, tapi cara mereka membawa paspor itu. Dia tidak setuju paspor dibawa lari gitu saja. Kedua, kita didiemin. Tanpa teman-teman media kita nggak akan diproses," ungkap Barbie Nouva kepada infotainment.
"Setelah diproses, interview, alasan Imigrasi enggak bisa ngomong bahasa Inggris, makanya lama prosesnya. Harus ada translater, aku lah yang masuk di situ sebagai translater. Terus yang terakhir yang membuat dia marah, kenapa harus minta foto bareng dan minta nomor telepon. Kalau prosedural dia sadar kok ini bukan negara dia, dia akan menuruti sesuai peraÂturan," sambung penyanyi dan
Disc Jockey (DC) ini.
Atas tindakan oknum Imigrasi tersebut, Miyabi ingin menempuh jalur hukum. Bintang film
Menculik Miyabi dan
Hantu Tanah Kusir ini berdalih, takut nama IndoÂnesia khususnya Bali menjadi tercemar oleh tindakan sejumlah oknum.
"Yang pasti dia sempat bilang ke aku, kalau mau, oknum ini dihukum. Jangan dibiarin karena kasihan Indonesia-nya. Dia sedih, teman-teman dia kan banyak orang Indonesia. Dia juga suka banget Indonesia," tambah Barbie.
Mereka tak takut bila pihak Imigrasi balik menuntut atas dugaan penceÂmaran nama baik. Karena sejak awal dia tak menyebutkan instansi, melainkan okÂnum.
"Aku kan menuÂlis oknum di situ (postinÂgan Instagram), kekecewaan kita terhadap oknum itu. Kalau aku pikir setiap orang mempuÂnyai hak, suara dan kebebasan bermedia sosial selama tidak melontarkan terhadap instansinya. Aku kan hanya menceritaÂkan kejadian yang sebenarnya, dan itu kekecewaan aku. Jadi wajar dong. Karena ini bukan pertama kalinya. Ini kesekian kalinya terhadap teman-temanku. Kali ini yang fatal banget temen baikku datang ke Indonesia untuk ulang tahunku," terang Barbie.
Disebutkan, ada salah satu petugas yang menahan Maria dalam kondisi mabuk. "Benar (ada oknum petugas Imigrasi mabuk). Kami sedang mencari bukti–bukti pendukungnya," kata Barbie.
"Kebetulan teman-teman videografer dan awak media yang datang ke pesta saya juga melihat ada oknum petugas yang dalam kondisi mabuk. Saya juga melihat sendiri mereka pegang botol minuman keras (miras)," imbuhnya.
Barbie juga menyayangkan sikap kasar para petugas. Yakni menghardik Miyabi. "Dia bilang, 'Keluar saja dari Indonesia, cuma jadi sampah (di sini)'. Mereka kan aparat negara, harusnya mengayomi dan bukan menjatuhkan," kata Barbie.
Usai kejadian itu, Nouva menyatakan, sahabatnya itu kapok kembali datang ke Indonesia. "Kapok. Dia bilang dia enggak bakal dateng ke Indonesia.
Just come to Manila for your birthday party. Kalau jalur hukum sih aku belum tahu detilnya. Tapi yang aku denger dia laporin ke Kedutaan. Jadi, Konsulat sudah datang ke imigrasi untuk klarifikasi," tegasnya.
Persahabatan dua bintang seksi itu berÂmula dari sebuah proyek host bareng.
"Kenal awal Juni 2018. Baru banget meÂmang. Saat itu, saya ditawari untuk menjadi host sebuah event Piala Dunia di Manila (Filipina) yang ternyata tandem dengan dia (Maria)," ujar Barbie.
Awalnya, dia tak percaya akan bekerja dengan Maria hingga akhirnya kontrak kerja dipegang. "Aku sempat mengira tawaran itu penipuan. Akhirnya, aku minta kontrak kerja dan mereka benar mengirimÂkannya. Ternyata tawaran itu benar dan aku bisa berkenalan dengan Miyabi," jelas Barbie. ***