Dara 21 tahun ini pada peÂkan lalu telah mengumumkan jadwal tur konser, dan salah satunya adalah di Tel Aviv pada Juni 2018 itu.
"Saya menerima banyak pesan serta surat dan telah berdiskusi mendengar pendaÂpat dari banyak orang, dan saya pikir keputusan yang teÂpat saat ini adalah membatalÂkan konser itu," tulis Lorde dalam sebuah pernyataan yang disampaikan promotor konsernya di Israel, Naranjah, seperti dikutip dari
AFP. Peraih Grammy ini pun meminta maaf kepada penggeÂmar dan promotornya karena tak bisa menepati janji tampil di Tel Aviv. Ia menyatakan keputusan itu diambil setelah menerima masukan baik dari negara asalnya, Selandia Baru, maupun dunia untuk ikut daÂlam kampanye memboikot Israel.
"Saya benar-benar minta maaf tak bisa menepati komitÂmen saya untuk datang dan bermain untuk Anda. Saya harap suatu hari nanti kita bisa menari bersama," kata Lorde.
Naranjah menyatakan pihaknya menerima permintÂaan maaf sang bintang. Mereka berharap agar rangkaian tur konser Lorde di Rusia dan Amerika tetap berjalan lancar. Gerakan boikot Israel yang dikenal dengan Boycott, DiÂvestment and Sanctions (BDS) itu sudah banyak mengurungÂkan niat para musisi dunia tampil di Israel. Beberapa di antaranya adalah Stevie Wonder, Carlos Santana, dan Lauryn Hill.
Di sisi lain, beberapa musisi besar lainnya justru tak terpenÂgaruh dengan desakan boikot Israel. Beberapa di antaranya adalah eks pentolan The BeatÂles, Paul McCartney, Rolling Stones, Elton John, Bon Jovi, dan yang teranyar Radiohead tetap tampil di Israel. ***