Demi-Leigh bersaing ketat di final 3 Besar menghadapi Laura Gonzalez dari Kolombia yang kemudian menempati
1-st runner-up, dan Davina Bennett dari Jamaika di posisi
2nd runner-up. Kemenangannya ini tidak mengeÂjutkan karena Demi-Leigh juga kerap menjadi kontestan yang dijagokan oleh sejumlah peÂmerhati kontes kecantikan. Selain cantik, ia juga unggul saat menyampaikan gagasan.
Saat melaju ke Top 5, dan masuk sesi tanya jawab, ia mampu menjawab dengan lugas akan misinya mengusung persamaan hak untuk perempuan di seluruh dunia. Sementara, di Top 3, ia juga kembali juga menjawab pertanÂyaan dengan mengesankan saat ditanyai apa kualitas dirinya yang dapat diaplikaskan jika ia terpilih sebagai Miss Universe.
"Saya harus percaya diri, mengatasi rasa takut dan membantu wanita lainnya. Bahwa tak ada yang menghalangi, dan itulah saya," tandasnya.
Demi-Leigh mengusung aksi peduli peremÂpuan dengan tagar #Unbreakable. Kampanye ini memberdayakan perempuan di Afsel, tak hanya emosional tapi juga fisik.
Adapun juri dalam kompetisi tahun ini, ada Wendy Fitzwilliam (Miss Universe 1998), Jay Manuel (makeup artist), Ross Mathews (aktris), Megan Olivi (
host, reporter
Fox Sports 1), Lele Pons (artis
YouTube), dan Pia Wurtzbach (Miss Universe 2015). ***