Diketahui, sang produser diduÂga telah mencabuli banyak wanita. Di antaranya, artis Natasha HenÂstridge dan Olivia Munn.
Ratner saat ini memiliki peÂrusahaan
RatPac-Dune EnterÂtainment, yang memproduksi film
Wonder Woman (2017) bersama Warner Bros.
WonÂder Woman meraup Rp 11,13 triliun dari seluruh dunia.
"Gadot memegang teguh prinsipnya. Ia tahu cara terbaik menggebuk orang semacam Ratner adalah di dompetnya," ungkap sumber.
"Perundungan dan peleceÂhan seksual tak dapat diterima! Saya mendukung para wanita pemberani menghadapi ketaÂkutan untuk berbicara. BerÂsama kita bisa," kicau Gadot, beberapa waktu lalu.
Namun, kepada Business InÂsider , perwakilan Warner Bros membantah Gadot bakal memÂboikot. "Kabar itu salah."
Business Insider menambahÂkan, perjanjian antara Warner Bros dengan RatPac-Dune berlangsung sejak 2013, meÂlibatkan uang 450 juta dolar AS dan meliputi 75 film yang dirilis WB dan New Line CinÂema dalam periode tiga atau empat tahun.
Sementara
Wonder Woman 2 dijadwalkan rilis pada NoÂvember 2019. Jadi, tanpa anÂcaman Gadot pun, pada saat itu perjanjian kerja sama WB dengan
Rat-Pac Dune sudah kadaluwarsa.
Bahkan, dikabarkan Variety (1/11), munculnya tuduhan pelecehan seksual itu membuat Ratner memutuskan mundur dari segala hal yang terkait dengan Warner Bros.
"Saya tidak ingin timbul dampak negatif terhadap stuÂdio hingga masalah pribadi ini selesai," kata Ratner. ***
BERITA TERKAIT: