"Dibatasi? Nggak sih, suami saya supportif, liberal,
open minded. Dia nggak terlalu banÂyak posesif,
very trust. Kita saling mengisi satu sama lain. Saya ada
me time, suami saya juga. Trust itu kan nilainya mahal sekali, jadi
the way kita melangkah ya kita harus berpikir ini hurt apa nggak.
This is marriage. Kita ngÂgak bisa kan selalu 24 jam bareng.
We need to trust gitu loh," kata Shandy saat ditemui
Rakyat Merdeka.
Meski rutinitas sama-sama padat, ternyata tak membuat mereka lupa untuk mencari
qualÂity time. Bahkan wanita 30 tahun ini kerap kali mengagendakan untuk traveling bersama.
"Kita sering traveling, kita bisa pergi makan berdua. Kalau ngomongin bisnis kita bisa ngoÂbrol bareng, itu nggak
quality sih soalnya bisa berdebat juga itu. Di kamar banyak ngobrol nonton DVD itu kayak
quality time bareng," sambung Shandy.
Namun karena jadwal yang padat pada akhir tahun nanti, sejoli ini terpaksa harus menunda liburannya ke Amerika. "Iya, Natal dan Tahun Baru tadinya mau ke Amerika tapi karena ada pekerjaan saya jadi liburannya kita pending," ucap pemilik nama asli Nyimas Shandy Aulia ini.
"Harus tau prioritas, suami saya juga support kalau saya mau ambil project itu ya nggak papa. Kalau liburan kan masih bisa kita undur tanggalnya.
It's okay malah lebih murah abis tahun baru kan."
Amerika sendiri dipilih lantaran selain tunÂtutan pekerjaan suami sebagai pengusaha, juga karena punya cerita sendiri untuk Shandy. "Ya kebetulan suami juga ada pekerjaan kesana. Dan emang pengen juga kesana," tukasnya.
Sejauh ini, Shandy gemar memamerkan momen mesranya bersama David.
Setelah Cannes, Monaco, Paris, hingga Maroko, belum lama keduanya bertandang ke negeri tetangga, Singapura. Salah satu momen intim saat Shandy pamer foto lagi duduk di pangkuan David di dalam kereta MRT. "Di MRT sama suami tuh sesuatu banget. Dipeluk erat banget bisa nggak jatuh. Istri males peganÂgan suami siap jadi sandaran. Sering sering gini ya nempel terus. MRT
i'm in love," tulis Shandy. ***