Sayang pamor Grande terceÂmar saat kedapatan meludahi donat yang disajikan di nampan di toko Wolfee Donuts, CaliforÂnia, AS, pada September tahun lalu. Aksinya tersiar setelah pemilik toko merilis rekaman CCTV ke media massa. Tak hanya meludahi donat, Grande juga mengumpat, "Saya benci Amerika." Tanpa disadari, sikap penyanyi yang disukai Presiden Barack Obama yang tak pantas melunturkan pamornya sendiri. Para penggemar mungkin masih bisa memakÂlumi, namun tidak demikian halnya Gedung Putih.
Rumah kepresidenan AS itu kerap mengundang artis untuk tampil di acara tertentu. Beberapa waktu lalu, Bruno Mars, dan berikutnya pianis asal Indonesia, Joey AlexanÂder, tampil di hadapan Obama beserta keluarga.
NME mengabarkan, beberÂapa orang yang bekerja di GeÂdung Putih tak setuju dengan rencana penampilan Grande. Hal itu terbukti dari e-mail yang bocor di dunia maya.
Salah satu anggota Partai Demokrat AS, Kevin, menÂgirim e-mail kepada Kepala Keuangan Partai Demokrat Zachary Allen. Dalam e-mail itu, Kevin meminta untuk membatalkan penampiÂlan Grande di Gedung Putih.
Allen menanyakan alasan pembatalan Grande dan Kevin menjelaskan, "Dia (Ari) terlihat di reÂkaman video seÂdang menjilat donat milik orang lain sambil mengataÂkan ia membenci Amerika," Allen menjelaskan.
"Politikus dari Partai Republik mengatakan video tersebut tak ubahnya tindakan Trump mengÂkritik warga Mexico," tambahnya.
Sikap Grande makin tidak disuÂkai lantaran ia juga dinilai tidak bijak menggunakan media sosial, terutama saat merespon dengan senÂgit cuitan seseorang via Twitter yang meÂledek orientasi seksuÂal kakaknya, Frankie J. Grande. ***