Dalam lawatannya selama sepekan, 3-9 November lalu ke Negeri Seribu Satu Malam itu, Dewi Yull cs mengisi panggung kesenian di tempat yakni di kota Baghdad dan Erbil, Kurdistan.
Saat di Baghdad, mereka tampil di Hall Baghdad Expo, bertepatan digelarnya pamÂeran perdagangan internaÂsional, Baghdad International Fair 2015 (1-10 November). Sedangkan di Erbil, mereka tampil di Ashty Hall untuk menghibur para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Dewi Yull menceritakan, ketika akan bertolak ke Irak perasaannya sempat campur aduk antara bahagia dan tegang.
"Apalagi sempat mendÂengar sebetulnya Irak itu dibilang aman ya relatif. Tapi Alhamdulillah, semua acara bisa berjalan lancar," ucap Dewi.
Pelantun
Jangan Ada Dusta di antara Kita dan
Rindu yang Terlarang ini menambahkan, situasinya berbeda setelah pihaknya menghibur para TKI di Erbil.
"Jauh betul keteganganÂnya dan beda banget dengan Baghdad. Kalau di Baghdad hampir beberapa ratus meter ada
check point kayak perang banget, tapi di Erbil situasÂinya adem ayem," jelasnya.
Kok berani menerima taÂwaran manggung di BaghÂdad?
"Pertama, saya yakin sama Allah, kalau ini jalan saya dimudahkan. Kedua, Duta Besar Indonesia untuk Irak Pak Letjen TNI Mar (purn) Safzen Noerdin bilang aman, Insya Allah aman. Karena mereka yang tahu kondisinya masak kita nggak percaya. Apalagi beliau tentara," ucap Dewi.
Pemain film
Penginapan Bu Broto dan
Kiamat SuÂdah Dekat ini melanjutkan, sedianya ia berangkat ke Irak pada Agustus 2014, namun beberapa hari jelang keberangkatan dibatalkan oleh Safzen Noerdin, karena kondisi keamanan tidak meÂmungkinkan karena kasus Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Seperti tahun lalu beliau membatalkan datang ya karÂena memang situasinya tidak memungkinkan," katanya.
Duta Besar Indonesia unÂtuk Irak, Letjen TNI Mar (purn) Safzen Noerdin menÂgatakan, kehadiran tim kesÂenian dari Indonesia meruÂpakan bagian dari rangkaian perayaan hari Kemerdekaan Indonesia ke-70.
Seperti halnya di seluruh kedutaan ataupun perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, mereka berkewajiban membuat suatu peringatan hari kemerdekaan.
"Cuma tidak semua negara bisa dilaksanakan pada tanggal dan bulan tersebut (Agustus) semua tergantung situasi dan kondisi, termasuk yang di Irak ini. Karena di Irak ini, kalau bulan Agustus panasnya bisa sampai 50 derajat celsius tidak mungkin kami lakukan. Selain itu ditinjau dari segi keamanan juga," bebernya. ***