“Referensi film nggak, karena Hammer Girl tokoh yang dibuat sendiri oleh Gareth (sutradara). Kalau tokoh, acuan film lain kayak
Kill Bill, si Uma Thurman. Tapi, kalau untuk referensi benar-benar Hammer Girl, nggak ada sih.
Hammer Girl tokoh unik yang dikarang Gareth,†ungkap Julie.
Untuk mendalami karakter, mantan kekasih Moreno Soeprapto ini banyak berdiskusi dengan sang sutradara. Meski hanya sebentar, Julie membutuhkan waktu selama enam bulan dan hasilnya pun cukup memuaskan.
“Meskipun di film tidak diperlihatkan
background karakter
Hammer Girl. Tapi kami buat
background supaya aku mengerti tokohnya seperti apa, bisa menghidupkan tokoh Hammer Girl,†tuturnya.
Image Julie yang seksi seakan luntur karena
The Raid 2. Kini ia terkesan lebih berani dan kejam. Meski begitu, Julie malah kecanduan main film
action. “Kebetulan film berikutnya juga
action, judulnya
The Night Comes For Us. Yang
produce juga Gareth Evans sama sutradaranya Timo Cahyanto. Kalau dibilang takut, nggak sih. Justru sekarang aku lagi menikmati
genre yang baru ini,†tandas adik Cathy Sharon ini.
Di
The Raid 2, Julie melakoni semua perannya sendiri tanpa bantuan peran pengganti. Tapi sebelum syuting, dia lebih dulu digembleng latihan fisik secara intensif selama enam bulan.
“Aku nggak pakai
stunt, semua aku lakuin sendiri,†tuturnya.
Meski sudah cukup banyak berlatih, Julie mengaku tetap mengalami kesulitan saat adegan bertarung. Pasalnya lawan yang ia hadapi adalah petarung yang sudah berpengalaman di film laga.
“Di sini jadi pembunuh bayaran, ada dua adegan berantem. Sebenarnya tokohnya nggak begitu besar. Tapi satu-satunya tokoh wanita jadi cukup
iconic. Sulit sekali harus lawan fighter berpengalaman,†pungkasnya. ***