“Saya stres banget karena bisnis kemungkinan tutup semua, sementara pengeluaran besar. Sembilan ribu karyawan saya butuh duit, THR, tetap dapat gaji,†keluhnya.
Karena itu, Inul pun berharap pemerintah bisa lebih bijak menerapkan kebijakannya. Apalagi, dia merasa bisnis karaoke yang dijalaninya bukanlah bisnis
esek-esek. Pelantun
Buaya Buntung ingin karaoke keluarga tetap diperbolehkan beroperasi meski bulan puasa.
“Mungkin jamnya saja, setelah buka puasa sampai jam satu. Jadi kami kan masih bisa dapat uang,†imbuh Inul.
Beberapa daerah tertentu yang mayoritas penduduknya beragama non Islam, seperti di Papua, bisnis karaoke Inul Vizta tidak tutup. Inul berharap, kebijakan itu bisa diterapkan juga oleh pemerintah yang penduduk daerahnya heterogen seperti Jakarta dan Surabaya.
“Karena kan gaji karyawan itu harus dipikirkan. Sewa mall juga. Pengeluaran kami bisa sangat berat,†cetus istri Adam Suseno ini.
Belakangan Inul mulai aktif lagi manggung. Kemungkinan ini buntut perseteruannya dengan Karya Cipta Indonesia (KCI).
“Iya, lagi kebanjiran job. Semakin banyak kasus semakin banyak
job. Kadang bisa sebulan penuh, sampai remuk badan! Tapi kadang juga saya seminggu cuma empat kali, terus sisanya libur,†tutur pemilik goyang ngebor ini. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: