Mengetahui hal itu, Eza berÂsama kuasa hukumnya merasa diÂfitnah dan dizalimi. Oleh kareÂnanya, dia melaporkan balik RasÂti atas tuduhan pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya.
“Saya membuat laporan, Eza merasa terfitnah dan terzalimi. Fakta yang ada salah satu bekas pembantu yang konon katanya disetir oleh seseorang. Dan sudah minta perlindungan LPSK. Eza membuat laporan ke Polisi pasal 311 dan 310,†ucap kuasa hukum Eza, Hendarsam Marantoko.
Eza ikut menimpali. Menurut pemain sinetron
Putih Abu-Abu ini, sebelum dirinya dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan, dia sempat diminta untuk membuat surat yang menyatakan dirinya melakuÂkan tindakan kekerasan, namun tak ia gubris. Pihak Rasti juga meÂminta uang sebesar Rp 850 juta.
“Pihak Rasti minta lewat maÂnajemen disampaikan ke saya. Mereka minta surat mengakui kaÂlau saya melakukan itu. Dia minta waktu ke saya 7 kali 24 jam. Nah nggak saya gubris. Kemudian dia minta Rp 850 juta kalau saya nggak mau kasih surat itu. Nah nggak saya gubris lagi terus dia minta lagi surat kalau saya meÂlakukan penganiayaan tersebut,†klaim Eza.
Dituduh ini-itu, Rasti tak meÂnerima. Lewat pengacaranya, AlÂdi Firmansyah, dia membanÂtah telah memeras, meminta uang daÂmai kepada Eza.
“Tidak ada fakta yang memÂbuktikan bahwa dari pihak Rasti meminta sejumlah uang, apalagi nominalnya cukup fantastis ya. Tapi kalaupun misalnya benar (Rasti minta uang ke Eza) yang pasti uang tersebut tidak bisa menggantikan apa yang telah dialami Rasti,†ujar Aldi.
Meski demikian, Aldi menyaÂtaÂkan awalnya memang benar jika pihak manajemen Rasti menghuÂbungi Eza untuk meminÂta perÂtanggungjawaban tertulis dari Eza.
“Ya dari mamanya Rasti meÂmang pernah menghubungi Eza, untuk meminta pertanggungÂjawaÂban dari korban kepada pelaku. Tapi rupanya tak ada tangÂÂgaÂpan dari pihak Eza, paÂdahal awalnya dari Rasti meminta pertanggungÂjawaban tertulis melalui manaÂjemen, tapi masih tak ditanggapi. Jadinya kami putuskan untuk melaporÂkan,†jelas Aldi.
Mengenai dilaporkannya Rasti oleh Eza, Aldi menyatakan pihak Rasti akan menanggapi hal itu dengan kooperatif. [Harian Rakyat Merdeka]